Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Papua Barat telah merehabilitasi hutan mangrove seluas delapan hektare yang tersebar di dua kabupaten yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Teluk Bintuni.

"Tahun 2023 kami merehabilitasi hutan mangrove di masing-masing kabupaten empat hektare," kata Pelaksana Tugas Kepala Dishut Jimmy E Susanto di Manokwari, Rabu.

Dia menjelaskan jumlah bibit mangrove yang ditanam tahun 2023 di dua kabupaten tersebut mencapai 3.200 batang, dan masing-masing kabupaten mendapat alokasi 1.600 batang.

Program rehabilitasi mangrove untuk tahun 2024 mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah bibit maupun luas lahan yang akan dilakukan penanaman.

"Rehabilitasi mangrove tahun 2024 itu di Distrik Wasior Teluk Wondama dan Distrik Bintuni, Teluk Bintuni," ujarnya.

Pihaknya telah menyusun rencana kegiatan merehabilitasi hutan mangrove selama tahun 2024 dengan dua tahap, tahap pertama seluas delapan hektare dan tahap kedua sepuluh hektare.

Alokasi bibit pohon mangrove untuk pelaksanaan kegiatan rehabilitasi tahap pertama sebanyak 3.200 batang dan tahap kedua meningkat menjadi 4 ribu batang bibit mangrove.

"Mangrove punya banyak manfaat bagi lingkungan antar lain menjaga ekosistem perairan laut dengan pantai dan daratan," ucap Jimmy.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Remu Ransiki Masir menjelaskan, luas hutan mangrove di Papua Barat lebih kurang 471 ribu hektare dan Manokwari menjadi kabupaten dengan luas hutan mangrove terkecil yaitu 174 hektare.

Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) bersama sejumlah kelompok tani mangrove Manokwari terus mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kesadaran untuk memelihara hutan mangrove.

"Sudah sewajarnya dipelihara, dan melakukan penanaman bibit mangrove," tutur Masir.

Menurut dia gerakan penanaman bibit mangrove harus digelorakan ke seluruh lapisan masyarakat guna mengoptimalkan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon dioksida dari atmosfer.

Konservasi tanaman mangrove juga memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekowisata yang kemudian akan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir pantai dan sungai.

"Manfaat mangrove bukan untuk hari ini tetapi untuk generasi yang akan datang," ujar dia.*

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024