Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya menemukan 47 kasus malaria selama periode Januari-Maret 2024 berdasarkan hasil deteksi dan pengumpulan data.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorsel, Marthina Atanay, Sabtu di Teminabuan mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.
"Petugas puskesmas telah melakukan pemeriksaan pasien setelah memperoleh informasi adanya kasus malaria. Langkah pertama yang dilakukan tentunya pengobatan," kata Marthina.
Ia melanjutkan setelah mendapatkan informasi tersebut tim kesehatan yang berada di puskesmas diterjunkan untuk melakukan pemantauan dari dekat terkait dengan wilayah tempat tinggal hingga kondisi pasien yang menderita malaria.
"Kita juga akan melakukan pengawasan (monitoring) berkala di setiap wilayah, untuk mengetahui penyebarannya. Jika ditemukan maka akan dilakukan penanganan dengan cepat agar tidak menyebar," tegas Marthina.
Kabupaten Sorsel, kata Marthina telah memperoleh penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI karena berhasil memberantas malaria.
"Langkah yang akan kita ambil ke depannya diantaranya memperbanyak sosialisasi mengenai dampak dan bahaya dari malaria," beber Marthina.
Dengan adanya sosialisasi dan pemahaman yang diberikan maka pola hidup masyarakat baik yang ada di kampung maupun di pinggiran kota dapat mengetahui mengenai dampak dan bahaya dari malaria.
"Bukan saja penyakit malaria yang disosialisasikan, namun penyakit menular lainnya juga akan dilakukan sosialisasi agar masyarakat memahami dampak dan bahaya dari penyakit tersebut," ungkap Marthina.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorsel, Marthina Atanay, Sabtu di Teminabuan mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.
"Petugas puskesmas telah melakukan pemeriksaan pasien setelah memperoleh informasi adanya kasus malaria. Langkah pertama yang dilakukan tentunya pengobatan," kata Marthina.
Ia melanjutkan setelah mendapatkan informasi tersebut tim kesehatan yang berada di puskesmas diterjunkan untuk melakukan pemantauan dari dekat terkait dengan wilayah tempat tinggal hingga kondisi pasien yang menderita malaria.
"Kita juga akan melakukan pengawasan (monitoring) berkala di setiap wilayah, untuk mengetahui penyebarannya. Jika ditemukan maka akan dilakukan penanganan dengan cepat agar tidak menyebar," tegas Marthina.
Kabupaten Sorsel, kata Marthina telah memperoleh penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI karena berhasil memberantas malaria.
"Langkah yang akan kita ambil ke depannya diantaranya memperbanyak sosialisasi mengenai dampak dan bahaya dari malaria," beber Marthina.
Dengan adanya sosialisasi dan pemahaman yang diberikan maka pola hidup masyarakat baik yang ada di kampung maupun di pinggiran kota dapat mengetahui mengenai dampak dan bahaya dari malaria.
"Bukan saja penyakit malaria yang disosialisasikan, namun penyakit menular lainnya juga akan dilakukan sosialisasi agar masyarakat memahami dampak dan bahaya dari penyakit tersebut," ungkap Marthina.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024