Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya segera menghadirkan rumah sakit tipe A untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di provinsi ke-38 Indonesia itu.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Sorong, Sabtu, menjelaskan dalam upaya percepatan realisasi pembangunan rumah sakit vertikal itu, pemprov setempat berkolaborasi dengan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) untuk konsultasi ke Kementerian Kesehatan.

"Kami bersama BP3OKP akan berkonsultasi ke Kementerian Kesehatan pada minggu depan untuk rencana pembangunan rumah sakit vertikal di Papua Barat Daya," katanya.

Saat ini, Pemprov PBD tengah menyiapkan studi kelayakan, rencana induk dan amdal lokasi yang direncanakan menjadi tempat pembangunan rumah sakit vertikal.

"Bekas rumah sakit di Tembok Berlin, Kota Sorong, akan menjadi lokasi pembangunan rumah sakit vertikal itu," ujarnya.

Dia menyebut tiga rumah sakit di Papua Barat Daya, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele Be Solu di Kota Sorong, RSUD JP Wanane di Kabupaten Sorong, dan RSUD Scholoo Keyen di Kabupaten Sorong Selatan masih tipe C.

"Itu menjadi acuan kita untuk menambah satu rumah sakit representatif di Papua Barat Daya guna mengakomodasi seluruh kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi secara baik dan maksimal," ujarnya.

Rumah sakit vertikal itu, kata dia, selain sebagai rumah sakit pada bidang pelayanan kesehatan tetapi juga nantinya menjadi rumah sakit pendidikan bagi sekolah dokter.

"Jadi nanti rumah sakit itu juga akan menjadi tempat praktik bagi fakultas kedokteran yang ada di Papua Barat Daya," ucapnya.

Upaya lain yang tengah dilakukan Pemprov PBD yakni memperkuat pelayanan kesehatan di tiga rumah sakit di wilayah itu.

"Kendatipun memang ketiga RSUD itu masih berstatus C, tapi penguatan pelayanan kesehatan yang terarah pada penyakit tertentu tetap kita lakukan," katanya.

RSUD JP Wanane di Kabupaten Sorong akan dikembangkan menjadi rumah sakit yang melayani pasien penyakit jantung, yang direncanakan pelayanan penyakit jantung berlangsung di April 2024.

"Operasionalnya nanti pada April 2024, kita sudah bisa pasang ring pada jantung kemudian diikuti dengan operasi besar penyakit jantung," kata Musa'ad.

RSUD Sele Be Solu, kata dia, disiapkan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat untuk cuci darah.

"Kalau di RSUD Scholoo Keyen di Kabupaten Sorong Selatan, kita masih menganalisa kebutuhan pelayanan kesehatan di sana, karena di sana juga banyak penyakit," ujarnya.

Upaya ini, kata dia, tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan pelayanan kesehatan masyarakat agar warga sakit yang dahulu harus berobat ke luar daerah dengan beban dana cukup banyak, selanjutnya dapat dilayani di daerah setempat.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024