Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 individu hiu paus yang baru sehingga total populasi hiu paus mencapai 196 individu.

Kepala Balai Besar TNTC Papua Barat Supartono di Manokwari, Senin, mengatakan pengamatan langsung dan survei populasi hiu paus dilakukan secara rutin menggunakan metode foto identitas.

"Populasi hiu paus dari tahun 2014 sampai Desember 2023 termasuk temuan baru itu sebanyak 196 individu," kata Supartono.

Pihaknya terus mengantisipasi berbagai ancaman terhadap kelestarian populasi hiu paus melalui kegiatan patroli pengawasan penggunaan jaring tangkap, menjaga sumber pakan (planton), dan pelibatan peran aktif masyarakat nelayan.

Hal ini berkaitan dengan status hiu paus telah ditetapkan sebagai salah satu satwa laut yang dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.

"Kami minta masyarakat supaya tidak menebang hutan di sekitar Teluk Cendrawasih maupun hulu sungai, karena mengancam sumber pakan hiu paus," ujar Supartono.

 
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih Provinsi Papua Barat Supartono saat ditemui ANTARA di Manokwari, Selasa. (ANTARA/FRANSISKUS SALU WEKING)


Menurut dia, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang hiu paus yang wajib dilindungi agar tidak mengalami penurunan populasi.

Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih dengan luas 1.453.500 hektare memiliki tujuh spesies prioritas yaitu hiu paus, hiu berjalan, ikan duyung, lumba-lumba, penyu, kima, dan junai emas.

"Sekarang Taman Nasional Teluk Cendrawasih sudah menjadi destinasi wisata. Jadi masyarakat paham bagaimana cara menjaga kelestarian kawasan," ucapnya. 

Dalam waktu tertentu, kata dia, hiu paus dapat bergerak ke sejumlah perairan di Indonesia seperti Laut Banda, bahkan sampai ke perairan pasifik, namun tetap kembali ke Teluk Cendrawasih.

Pergerakan setiap individu hiu paus dari Teluk Cendrawasih tetap terpantau melalui alat pelacak (tag) menggunakan frekuensi radio yang terpasang pada sirip bawah hiu paus tersebut.

"Teluk Cendrawasih di Nabire (Papua Tengah) itu menjadi habitat terbesar bagi hiu paus. Pergerakan hiu paus menyasar ke perairan tropis dan sub tropis," ucap Supartono.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024