Jayapura (ANTARA) -
Menurut Sumaryono, selain telah dilaksanakan program monitoring, upaya konservasi di TNTC juga dilanjutkan dengan proses penandaan hiu-hiu paus untuk merekam dan mengolah data perilaku hiu paus saat di perairan.
"Di mana salah satu pemanfaatan data adalah untuk mempelajari rute migrasi dari hiu paus di area perairan laut Papua sehingga dari data tersebut akan kami sesuaikan dengan jalur area pelayaran kapal PT Pertamina International Shipping (PIS) di wilayah Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan data rute migrasi hiu paus maka diharapkan jadwal begitu kapal berlayar di rute tersebut tidak mengganggu migrasi mamalia yang dilindungi itu.
"Harapannya data ini bisa diakses oleh kapal-kapal lainnya demi menjaga ekosistem kelautan,”katanya.
Dia menambahkan berdasarkan dari data International Union for Conservation of Nature (IUCN), saat ini hiu paus merupakan salah satu hewan yang terancam punah sejak 2016.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLHK sebut hiu paus di Nabire capai 203 ekor pada Mei 2024