Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manokwari tahun ini mengalokasikan Rp9 miliar untuk pembangunan ruas jalan baru dari Distrik Mokwam hingga Kali Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kepala Dinas PUPR Manokwari, Emba Rantelino di Manokwari, Selasa mengatakan, ruas jalan baru Distrik Mokwam-Kali Prafi tersebut memiliki total panjang 12 kilometer.
"Pekerjaan tahun ini meneruskan pekerjaan tahun 2023. Dimana tahun kemarin, sudah dikucurkan pagu Rp7 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) transportasi pedesaan," katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2023 Pemkab Manokwari telah berhasil membuat jalan baru sepanjang 2,4 kilometer dengan jenis jalan padat agregat (japat).
Sedangkan tahun ini, dengan anggaran Rp9 miliar yang bersumber DAK transportasi pedesaan, pihaknya menargetkan ada penambahan 3 kilometer.
"Paket pembangunan jalan tersebut sekaligus dengan membuka hutan. Jadi kita membuat ruas jalan baru. Kita harapkan anggaran akan terus berlanjut sampai akhirnya ruas jalan Mokwam-Kali Prafi bisa tembus," ujarnya.
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut diproyeksi menjadi jalan alternatif yang bisa menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).
"Bahkan menurut hemat kami ini bisa jadi ruas jalan utama nantinya. Karena topografi jalan tersebut landai, tidak ada tanjakan ekstrem seperti jalan yang ada saat ini," ujarnya.
Ia menambahkan, ruas jalan tersebut akan menjadi jalan terbaik menuju Kabupaten Pegaf karena ruas jalan bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Berbeda dengan ruas jalan saat ini yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan khusus dobel gardan karena ada tanjakan ekstrem yang beberapa kesempatan menimbulkan banyak kecelakaan.
"Ruas jalan ini akan menghubungkan dengan jalan provinsi yang sudah ada. Tapi karena landai, semua kendaraan bisa lewat, bahkan mobil angkutan pedesaan juga bisa lewat," ujarnya.
Ia mengatakan, kendala yang sering dihadapi saat mengerjakan jalan Mokwam-Kali Prafi adalah kendala alam dan kendala sosial. Kendal alam adalah daerah tersebut sering hujan, yang membuat pengerjaan semakin sulit.
"Dalam parameter perencanaan geometrik jalan, yang menjadi acuan kita adalah kondisi yang ekonomis. Tapi ketika dihadapkan pada persoalan hak ulayat, kadang kita harus menempuh pekerjaan yang lebih sulit, pekerjaan galian yang cukup besar memakan biaya," ujarnya.
Ia menambahkan, agar paket pekerjaan 2024 bisa segera dilakukan, pihaknya saat ini sedang mengurus dokumen pelelangan. Jika seluruh dokumen sudah dipenuhi, pihaknya bisa segera melakukan lelang dan proyek bisa segera dikerjakan.
"Jika proyek dapat dikerjakan, kendala-kendala di lapangan bisa diantisipasi. Kita estimasi dalam waktu 4-5 bulan pekerjaan jalan itu bisa diselesaikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas PUPR Manokwari, Emba Rantelino di Manokwari, Selasa mengatakan, ruas jalan baru Distrik Mokwam-Kali Prafi tersebut memiliki total panjang 12 kilometer.
"Pekerjaan tahun ini meneruskan pekerjaan tahun 2023. Dimana tahun kemarin, sudah dikucurkan pagu Rp7 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) transportasi pedesaan," katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2023 Pemkab Manokwari telah berhasil membuat jalan baru sepanjang 2,4 kilometer dengan jenis jalan padat agregat (japat).
Sedangkan tahun ini, dengan anggaran Rp9 miliar yang bersumber DAK transportasi pedesaan, pihaknya menargetkan ada penambahan 3 kilometer.
"Paket pembangunan jalan tersebut sekaligus dengan membuka hutan. Jadi kita membuat ruas jalan baru. Kita harapkan anggaran akan terus berlanjut sampai akhirnya ruas jalan Mokwam-Kali Prafi bisa tembus," ujarnya.
Ia mengatakan, ruas jalan tersebut diproyeksi menjadi jalan alternatif yang bisa menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).
"Bahkan menurut hemat kami ini bisa jadi ruas jalan utama nantinya. Karena topografi jalan tersebut landai, tidak ada tanjakan ekstrem seperti jalan yang ada saat ini," ujarnya.
Ia menambahkan, ruas jalan tersebut akan menjadi jalan terbaik menuju Kabupaten Pegaf karena ruas jalan bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Berbeda dengan ruas jalan saat ini yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan khusus dobel gardan karena ada tanjakan ekstrem yang beberapa kesempatan menimbulkan banyak kecelakaan.
"Ruas jalan ini akan menghubungkan dengan jalan provinsi yang sudah ada. Tapi karena landai, semua kendaraan bisa lewat, bahkan mobil angkutan pedesaan juga bisa lewat," ujarnya.
Ia mengatakan, kendala yang sering dihadapi saat mengerjakan jalan Mokwam-Kali Prafi adalah kendala alam dan kendala sosial. Kendal alam adalah daerah tersebut sering hujan, yang membuat pengerjaan semakin sulit.
"Dalam parameter perencanaan geometrik jalan, yang menjadi acuan kita adalah kondisi yang ekonomis. Tapi ketika dihadapkan pada persoalan hak ulayat, kadang kita harus menempuh pekerjaan yang lebih sulit, pekerjaan galian yang cukup besar memakan biaya," ujarnya.
Ia menambahkan, agar paket pekerjaan 2024 bisa segera dilakukan, pihaknya saat ini sedang mengurus dokumen pelelangan. Jika seluruh dokumen sudah dipenuhi, pihaknya bisa segera melakukan lelang dan proyek bisa segera dikerjakan.
"Jika proyek dapat dikerjakan, kendala-kendala di lapangan bisa diantisipasi. Kita estimasi dalam waktu 4-5 bulan pekerjaan jalan itu bisa diselesaikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024