Pemerintah Provinsi Papua Barat segera mengumpulkan warga untuk membahas rencana pelebaran ruas jalan Wosi-Maruni, Manokwari.

Ruas jalan yang menjadi bagian dari jalan Trans Papua Barat akan diperlebar hingga 25 meter untuk mendukung pengembangan wilayah perkotaan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hari Saflembolo di Manokwari, Rabu mengatakan  pihaknya segera menggelar rapat yang akan dihadiri masyarakat penerima dampak pembangunan tersebut.

"Jalan yang akan diperlebar sepanjang 21,84 Km dengan lebar 25 meter. Pertemuan itu akan membahas pembebasan lahan," katanya.

Pembebasan lahan akan dilaksanakan melalui pertimbangan matang. Pemerintah tidak ingin merugikan masyarakat dalam pembangunan ini.

Pelebaran jalan Esau Sesa Sowi hingga Maruni harus dilakukan karena volume kendaran di ruas ini terus meningkat setiap tahun.

"Jalan ini merupakan pintu gerbang jalur darat dari seluruh daerah di Papua Barat termasuk Provinsi Papua menuju Kota Manokwari. Kedepan volume kendaran pasti akan lebih padat lagi dari kondisi saat ini," kata dia.

Hari berharap masyarakat mendukung program tersebut, agar pembangunan berjalan lancar. Ia meyakini, ruas tersebut kedepan akan semakin ramai dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Terkait pembayaran ganti rugi lahan, kata dia, pemerintah akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti dokumen sertifikat, pelepasan tanah adat, serta izin mendirikan bangunan (IMB).

"Kami sudah melakukan pematokan sekaligus pendataan bangunan yang akan terkena dampak pelebaran jalan. Ada sekitar 600 bangunan yang terkena dampak, dari rumah, ruko, kios hingga pagar," katanya.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019