Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan lomba lari Kasuari Open 5K dan 10K 2023 dimaksudkan untuk menggali potensi atlet muda masa depan dari provinsi tersebut.
"Menyiapkan atlet masa depan yang nantinya bisa meraih prestasi tingkat daerah, nasional, bahkan internasional," kata Paulus Waterpauw di Gelanggang Olahraga Sanggeng Manokwari, Rabu.
Ia menjelaskan pemerintah provinsi sebelumnya sudah menyelenggarakan beberapa kejuaraan lari 5K dan 10K yang diikuti sejumlah atlet nasional dari provinsi lain di Indonesia.
Kehadiran atlet nasional tersebut diharapkan dapat memacu semangat pelari lokal yang berpeluang meraih prestasi pada ajang lari tingkat nasional bahkan internasional.
"Saya punya mimpi anak-anak Papua dari Papua Barat bisa menjadi atlet lari yang berkualitas," ucap Waterpauw.
Menurut dia Papua Barat memiliki banyak potensi atlet yang mampu bersaing dengan atlet dari provinsi lainnya di Indonesia, sehingga perlu dibina sejak usia dini.
Meski demikian, pemerintah daerah berharap adanya dukungan dari seluruh orang tua untuk memperhatikan pola pergaulan anak muda dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan konsumsi minuman keras dan jangan pakai narkoba. Raihlah prestasi melalui kejuaraan olahraga," pesan Paulus Waterpauw.
Dia menuturkan kegiatan lomba lari yang dilakukan secara berkala merupakan upaya pemerintah daerah mencari atlet muda berbakat untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang.
Setelah Manokwari, lomba lari 5K-10K akan dilaksanakan di enam kabupaten lainnya yaitu Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
"Peserta lomba harus terus berlatih. Menjadi atlet lari yang andal itu perlu latihan yang disiplin," jelas Paulus Waterpauw.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat Sammy Saiba menjelaskan, lomba lari Kasuari Open 5K dan 10K digelar dengan beberapa kategori, yaitu kategori pemula (pelajar SD-SMA), kategori prestasi dan umum (atlet) dan lanjut usia yang diikuti 2.673 peserta.
Untuk kategori prestasi dan umum diikuti enam atlet lari dari Provinsi Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Selain mencari atlet potensial, kata dia, lomba lari nasional Kasuari Open diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-24 Provinsi Papua Barat dan HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia.
Pemerintah daerah mengapresiasi keikutsertaan pelari kategori umum dari Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, Kepolisian Daerah Papua Barat, Kepolisian Resor Kota Manokwari, dan TNI Angkatan Laut Fasharkan Manokwari dengan jumlah lebih kurang 500 orang.
"Terima kasih TNI dan Polri yang sudah berpartisipasi dalam pelaksanaan lomba lari Kasuari Open," ucap Sammy Saiba.
Sebagai informasi, ada 20 atlet putra dan putri berhasil keluar sebagai juara lomba lari Kasuari Open kategori prestasi dan umum.
Kemudian, 12 putra dan putri pelajar SMA/SMK meraih juara dengan kategori pemula, sama halnya dengan 12 putra dan putri pelajar SMP yang juga meraih juara kategori pemula.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Menyiapkan atlet masa depan yang nantinya bisa meraih prestasi tingkat daerah, nasional, bahkan internasional," kata Paulus Waterpauw di Gelanggang Olahraga Sanggeng Manokwari, Rabu.
Ia menjelaskan pemerintah provinsi sebelumnya sudah menyelenggarakan beberapa kejuaraan lari 5K dan 10K yang diikuti sejumlah atlet nasional dari provinsi lain di Indonesia.
Kehadiran atlet nasional tersebut diharapkan dapat memacu semangat pelari lokal yang berpeluang meraih prestasi pada ajang lari tingkat nasional bahkan internasional.
"Saya punya mimpi anak-anak Papua dari Papua Barat bisa menjadi atlet lari yang berkualitas," ucap Waterpauw.
Menurut dia Papua Barat memiliki banyak potensi atlet yang mampu bersaing dengan atlet dari provinsi lainnya di Indonesia, sehingga perlu dibina sejak usia dini.
Meski demikian, pemerintah daerah berharap adanya dukungan dari seluruh orang tua untuk memperhatikan pola pergaulan anak muda dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan konsumsi minuman keras dan jangan pakai narkoba. Raihlah prestasi melalui kejuaraan olahraga," pesan Paulus Waterpauw.
Dia menuturkan kegiatan lomba lari yang dilakukan secara berkala merupakan upaya pemerintah daerah mencari atlet muda berbakat untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang.
Setelah Manokwari, lomba lari 5K-10K akan dilaksanakan di enam kabupaten lainnya yaitu Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
"Peserta lomba harus terus berlatih. Menjadi atlet lari yang andal itu perlu latihan yang disiplin," jelas Paulus Waterpauw.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat Sammy Saiba menjelaskan, lomba lari Kasuari Open 5K dan 10K digelar dengan beberapa kategori, yaitu kategori pemula (pelajar SD-SMA), kategori prestasi dan umum (atlet) dan lanjut usia yang diikuti 2.673 peserta.
Untuk kategori prestasi dan umum diikuti enam atlet lari dari Provinsi Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Selain mencari atlet potensial, kata dia, lomba lari nasional Kasuari Open diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-24 Provinsi Papua Barat dan HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia.
Pemerintah daerah mengapresiasi keikutsertaan pelari kategori umum dari Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari, Kepolisian Daerah Papua Barat, Kepolisian Resor Kota Manokwari, dan TNI Angkatan Laut Fasharkan Manokwari dengan jumlah lebih kurang 500 orang.
"Terima kasih TNI dan Polri yang sudah berpartisipasi dalam pelaksanaan lomba lari Kasuari Open," ucap Sammy Saiba.
Sebagai informasi, ada 20 atlet putra dan putri berhasil keluar sebagai juara lomba lari Kasuari Open kategori prestasi dan umum.
Kemudian, 12 putra dan putri pelajar SMA/SMK meraih juara dengan kategori pemula, sama halnya dengan 12 putra dan putri pelajar SMP yang juga meraih juara kategori pemula.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023