Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan pihaknya masih menyelidiki aliran dana yang digunakan untuk membeli bahan makanan bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Penyelidikan masih terus dilakukan guna mengetahui asal uang yang digunakan untuk membeli bahan makanan tersebut, tambah Mathius. Polisi juga belum dapat memastikan apakah ada pejabat yang terlibat karena masih dilakukan penyelidikan mendalam.

"Penegakan hukum akan dilakukan, termasuk kepada mereka yang membantu KKB," tegas Mathius.

Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri atas Satgas Ops Damai Cartenz dan Satpolair Polres Asmat menangkap YT di Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Kamis (21/9), karena diduga sebagai penyuplai bahan makanan kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Pol. Faizal Ramadhani, Jumat, mengatakan penangkapan terhadap YT merupakan penyuplai bahan makanan yang dananya berasal dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Benar, telah dilakukan penangkapan terhadap YT yang merupakan simpatisan KKB dan memiliki peran menyuplai bahan makanan kepada kelompok Egianus Kogoya," kata Faizal.

Dari berbagai laporan yang diterima, YT diketahui bekerja sebagai pengemudi perahu motor di Kabupaten Asmat.

Penangkapan YT dilakukan setelah tim Satgas Damai Cartenz memperoleh informasi, lalu membuntuti YT saat menuju Bank Papua untuk mengambil kiriman uang dari Egianus Kogoya.

Sebelum ditangkap petugas, YT telah melakukan penarikan uang sebesar Rp100 juta di Bank Papua Asmat. Uang tersebut digunakan untuk membeli berbagai bahan makanan sesuai permintaan Egianus Kogoya.

Sementara itu, Selasa (19/9), anggota Satgas Damai Cartenz juga menangkap terduga anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya di Nabire, yaitu T alias LD (27). T diduga terlibat sejumlah aksi penembakan di sekitar Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Papua masih selidiki dana untuk beli bahan makanan KKB

Pewarta: Evarukdijati

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023