Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DPJb) Kementerian Keuangan Provinsi Papua Barat mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Papua Barat dan Papua Barat Daya periode Januari-Juli 2023 sebanyak Rp472,842 miliar.
Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran IIB DJPb Papua Barat Pendik Saputro, di Manokwari, Senin, mengatakan penyaluran KUR terdiri dari tiga jenis, yaitu KUR kecil Rp227,871 miliar, KUR mikro Rp228,833 miliar, dan KUR super mikro Rp16,137 miliar.
KUR tersebut disalurkan untuk 827 debitur KUR kecil, 5.022 debitur KUR mikro, dan 1.770 debitur KUR super mikro yang tersebar pada 13 kabupaten/kota di Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
"Total debitur yang mengakses KUR selama Januari sampai Juli 2023 sebanyak 7.619 debitur," kata Pendik.
Ia menuturkan penyaluran KUR ke wilayah Papua Barat meliputi Kabupaten Manokwari Rp114,236 miliar (1.594 debitur), Teluk Bintuni Rp50,680 miliar (584 debitur), dan Kaimana Rp31,674 miliar (478 debitur).
Kemudian Kabupaten Fakfak Rp21,284 miliar (646 debitur), Teluk Wondama Rp10,131 miliar (227 debitur), Manokwari Selatan Rp4,270 miliar (18 debitur), dan Pegunungan Arfak Rp50 juta (satu debitur).
"Penyaluran KUR ke tujuh kabupaten di Papua Barat mencapai Rp232,325 miliar dengan jumlah debitur 3.548 orang," kata Pendik Saputro.
Selanjutnya, kata dia lagi, penyaluran KUR kepada enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya meliputi Kota Sorong Rp140,201 miliar (2.142 debitur), Kabupaten Sorong Rp43,489 miliar (1.029 debitur), dan Sorong Selatan Rp38,401 miliar (538 debitur).
Kemudian Kabupaten Raja Ampat Rp14,225 miliar (310 debitur), Tambrauw Rp2,691 miliar (33 debitur), dan Maybrat Rp1,508 miliar (19 debitur).
"Total penyaluran KUR ke Papua Barat Daya Rp240,516 miliar dengan debitur 4.071 orang," kata Pendik.
Ia menerangkan penyaluran KUR dilakukan oleh delapan lembaga, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp279,588 miliar, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp88,964 miliar, Bank Mandiri Rp70,400 miliar, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Rp18,406 miliar.
Selain itu, PT Pegadaian Syariah Rp11,342 miliar, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp3,510 miliar, Bank Central Asia (BCA) Rp530 juta, dan Bank Syariah Indonesia Rp100 juta.
"Delapan lembaga itulah yang menyalurkan KUR kepada debitur," ujar Pendik.
Program Manager Sosial Budaya Papua Muda Inspiratif Simson Bonggoibo menilai, kebijakan pemerintah menyalurkan kredit tanpa agunan sangat membantu pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pihaknya terus memberikan pembinaan bagi pelaku UMKM agar dapat menerapkan manajemen keuangan dengan baik dan benar, sehingga pengembalian kredit tidak mengalami hambatan.
"Pelaku UMKM sangat terbantu dengan adanya KUR, meski begitu yang namanya pinjaman harus dikembalikan. Makanya, kami selalu berikan pendampingan," ujar Simson pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb Papua Barat: KUR Januari-Juli 2023 disalurkan Rp472,842 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran IIB DJPb Papua Barat Pendik Saputro, di Manokwari, Senin, mengatakan penyaluran KUR terdiri dari tiga jenis, yaitu KUR kecil Rp227,871 miliar, KUR mikro Rp228,833 miliar, dan KUR super mikro Rp16,137 miliar.
KUR tersebut disalurkan untuk 827 debitur KUR kecil, 5.022 debitur KUR mikro, dan 1.770 debitur KUR super mikro yang tersebar pada 13 kabupaten/kota di Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
"Total debitur yang mengakses KUR selama Januari sampai Juli 2023 sebanyak 7.619 debitur," kata Pendik.
Ia menuturkan penyaluran KUR ke wilayah Papua Barat meliputi Kabupaten Manokwari Rp114,236 miliar (1.594 debitur), Teluk Bintuni Rp50,680 miliar (584 debitur), dan Kaimana Rp31,674 miliar (478 debitur).
Kemudian Kabupaten Fakfak Rp21,284 miliar (646 debitur), Teluk Wondama Rp10,131 miliar (227 debitur), Manokwari Selatan Rp4,270 miliar (18 debitur), dan Pegunungan Arfak Rp50 juta (satu debitur).
"Penyaluran KUR ke tujuh kabupaten di Papua Barat mencapai Rp232,325 miliar dengan jumlah debitur 3.548 orang," kata Pendik Saputro.
Selanjutnya, kata dia lagi, penyaluran KUR kepada enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya meliputi Kota Sorong Rp140,201 miliar (2.142 debitur), Kabupaten Sorong Rp43,489 miliar (1.029 debitur), dan Sorong Selatan Rp38,401 miliar (538 debitur).
Kemudian Kabupaten Raja Ampat Rp14,225 miliar (310 debitur), Tambrauw Rp2,691 miliar (33 debitur), dan Maybrat Rp1,508 miliar (19 debitur).
"Total penyaluran KUR ke Papua Barat Daya Rp240,516 miliar dengan debitur 4.071 orang," kata Pendik.
Ia menerangkan penyaluran KUR dilakukan oleh delapan lembaga, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp279,588 miliar, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp88,964 miliar, Bank Mandiri Rp70,400 miliar, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua Rp18,406 miliar.
Selain itu, PT Pegadaian Syariah Rp11,342 miliar, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp3,510 miliar, Bank Central Asia (BCA) Rp530 juta, dan Bank Syariah Indonesia Rp100 juta.
"Delapan lembaga itulah yang menyalurkan KUR kepada debitur," ujar Pendik.
Program Manager Sosial Budaya Papua Muda Inspiratif Simson Bonggoibo menilai, kebijakan pemerintah menyalurkan kredit tanpa agunan sangat membantu pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pihaknya terus memberikan pembinaan bagi pelaku UMKM agar dapat menerapkan manajemen keuangan dengan baik dan benar, sehingga pengembalian kredit tidak mengalami hambatan.
"Pelaku UMKM sangat terbantu dengan adanya KUR, meski begitu yang namanya pinjaman harus dikembalikan. Makanya, kami selalu berikan pendampingan," ujar Simson pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb Papua Barat: KUR Januari-Juli 2023 disalurkan Rp472,842 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023