Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Manokwari, Papua Barat tahun ini menambah 16 unit bak sampah untuk meningkatkan dan mewujudkan visi Manokwari sebagai kota bersih.
"Dari pengadaan 16 unit bak sampah itu, sembilan diantaranya sudah jadi dan kita sudah sebarkan. Saat ini kita sedang menyelesaikan pembuatan sisanya," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLHP Manokwari John Fonataba di Manokwari, Sabtu.
Ia menjelaskan, bak sampah pengadaan dari DLHP adalah bak sampah yang terbuat dari besi dan bisa dimuat pada truk pengangkut sampah. Pengadaan bak sampah menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Manokwari.
"Awalnya kita usulkan Rp10 miliar tapi karena sedang defisit anggaran kebersihan tahun ini hanya sebesar Rp3 miliar. Anggaran itu kita gunakan hanya untuk pengadaan bak sampah dan pembiayaan SDM, seperti membayar upah petugas kebersihan," ujarnya.
Bak sampah tersebut akan disebarkan di wilayah perkotaan Manokwari. Pertimbangannya, karena volume sampah di dalam kota yang cukup besar dan sudah banyak bak sampah rusak dan berlubang. Dengan penambahan 16 bak sampah berarti total bak sampah di Manokwari sebanyak 147 unit.
"Kebanyakan bak sampah saat ini adalah bak sampah buatan tahun 2018. Sehingga banyak yang perlu digantikan. Daerah yang paling banyak volume sampahnya adalah Wosi, Manokwari Barat, Sanggeng, Sowi, Padarni, dan Amban," jelas John.
Guna menjaga kebersihan di Manokwari, DLHP memiliki sebanyak 21 truk pengangkut sampah dan 65 unit motor pengangkut sampah. Seluruh armada kebersihan tersebut dioperasikan pada 9 kelurahan di Manokwari.
"Sistemnya, nanti motor mengambil sampah dari tempat sampah di perumahan, kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang sudah kita sediakan bak sampah. Lalu, truk pengangkut sampah mengambil dari TPS dan membawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sowi Gunung," jelasnya.
Ia menambahkan, tahun ini juga ada penambahan armada truk sampah dan truk konfektor, masing-masing satu unit. Pengadaan armada tersebut menggunakan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) fisik DLHP.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Dari pengadaan 16 unit bak sampah itu, sembilan diantaranya sudah jadi dan kita sudah sebarkan. Saat ini kita sedang menyelesaikan pembuatan sisanya," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLHP Manokwari John Fonataba di Manokwari, Sabtu.
Ia menjelaskan, bak sampah pengadaan dari DLHP adalah bak sampah yang terbuat dari besi dan bisa dimuat pada truk pengangkut sampah. Pengadaan bak sampah menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Manokwari.
"Awalnya kita usulkan Rp10 miliar tapi karena sedang defisit anggaran kebersihan tahun ini hanya sebesar Rp3 miliar. Anggaran itu kita gunakan hanya untuk pengadaan bak sampah dan pembiayaan SDM, seperti membayar upah petugas kebersihan," ujarnya.
Bak sampah tersebut akan disebarkan di wilayah perkotaan Manokwari. Pertimbangannya, karena volume sampah di dalam kota yang cukup besar dan sudah banyak bak sampah rusak dan berlubang. Dengan penambahan 16 bak sampah berarti total bak sampah di Manokwari sebanyak 147 unit.
"Kebanyakan bak sampah saat ini adalah bak sampah buatan tahun 2018. Sehingga banyak yang perlu digantikan. Daerah yang paling banyak volume sampahnya adalah Wosi, Manokwari Barat, Sanggeng, Sowi, Padarni, dan Amban," jelas John.
Guna menjaga kebersihan di Manokwari, DLHP memiliki sebanyak 21 truk pengangkut sampah dan 65 unit motor pengangkut sampah. Seluruh armada kebersihan tersebut dioperasikan pada 9 kelurahan di Manokwari.
"Sistemnya, nanti motor mengambil sampah dari tempat sampah di perumahan, kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang sudah kita sediakan bak sampah. Lalu, truk pengangkut sampah mengambil dari TPS dan membawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sowi Gunung," jelasnya.
Ia menambahkan, tahun ini juga ada penambahan armada truk sampah dan truk konfektor, masing-masing satu unit. Pengadaan armada tersebut menggunakan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) fisik DLHP.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023