Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Almarhum Yulianus Torey dinilai sebagai sosok inspiratif di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Wondama.
Kepergian Ketua Komisi A tersebut meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan kerabat tetapi juga bagi keluarga besar DPRD.
Ketua DPRD Teluk Wondama Kuro MR. Matani menyatakan, rakyat Wondama kehilangan sosok legislator yang penuh dedikasi dan pantang mundur dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Selama dua periode menjadi wakil rakyat, almahrum dikenal sebagai seorang pemikir hebat yang selalu memberikan gagasan baru juga terobosan solutif untuk menjawab permasalahan yang dihadapi lembaga DPRD sendiri maupun yang dihadapi Pemda.
“Saat ini kita telah kehilangan pemikir yang baik, pelayan rakyat yang dicintai. Almarhum telah menunjukan dedikasi dan pengabdiannya kepada msyarakat, membela aspirasi rakyat hingga akhir hayatnya,“ kata Kuro pada upacara penyerahan jenazah almahrum dari pihak dewan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan, Minggu (10/2/2019) di gedung DPRD di Isei.
Sebagai salah seorang politisi senior, lanjut Kuro, Yultor menitipkan pesan kepada para yuniornya yang saat ini masih duduk di kursi DPRD agar terus menjalankan amanat sebagai wakil rakyat dengan penuh semangat dan bertanggung jawab.
“ Satu hal yang beliau titipkan kepada kita adalah bekerja dengan semangat dan melakukan tugas dan pengabdian kepada tanah ini dengan penuh kasih,” ucap Kuro.
Yultor meninggal dunia pada 8 Februari lalu saat sedang menjalani perawatan medis di RSUD Teluk Wondama. Almahrum yang lahir di Sorong, 7 Juli 1953 menghembuskan nafas terakhir pada usia 65 tahun 5 bulan.
Selain sebagai anggota DPRD, almahrum hingga tutup usia tercatat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Teluk Wondama. Sebelum terjun ke dunia politik, almahrum lama menghabiskan karier PNS-nya di Dinas Pendidikan hingga menjadi Kepala Dinas Pendidikan selama beberapa tahun.
Yultor juga dikenal sebagai salah satu tokoh pembentukan Kabupaten Teluk Wondama. Pemakaman almahrum di kampung Tandia, Distrik Rasiei dihadiri ratusan pelayat diantaranya Wakil Bupati Paulus Indubri, Kapolres AKBP Murwoto, pimpinan beserta anggota DPRD serta sejumlah besar pimpinan SKPD.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
Kepergian Ketua Komisi A tersebut meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan kerabat tetapi juga bagi keluarga besar DPRD.
Ketua DPRD Teluk Wondama Kuro MR. Matani menyatakan, rakyat Wondama kehilangan sosok legislator yang penuh dedikasi dan pantang mundur dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Selama dua periode menjadi wakil rakyat, almahrum dikenal sebagai seorang pemikir hebat yang selalu memberikan gagasan baru juga terobosan solutif untuk menjawab permasalahan yang dihadapi lembaga DPRD sendiri maupun yang dihadapi Pemda.
“Saat ini kita telah kehilangan pemikir yang baik, pelayan rakyat yang dicintai. Almarhum telah menunjukan dedikasi dan pengabdiannya kepada msyarakat, membela aspirasi rakyat hingga akhir hayatnya,“ kata Kuro pada upacara penyerahan jenazah almahrum dari pihak dewan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan, Minggu (10/2/2019) di gedung DPRD di Isei.
Sebagai salah seorang politisi senior, lanjut Kuro, Yultor menitipkan pesan kepada para yuniornya yang saat ini masih duduk di kursi DPRD agar terus menjalankan amanat sebagai wakil rakyat dengan penuh semangat dan bertanggung jawab.
“ Satu hal yang beliau titipkan kepada kita adalah bekerja dengan semangat dan melakukan tugas dan pengabdian kepada tanah ini dengan penuh kasih,” ucap Kuro.
Yultor meninggal dunia pada 8 Februari lalu saat sedang menjalani perawatan medis di RSUD Teluk Wondama. Almahrum yang lahir di Sorong, 7 Juli 1953 menghembuskan nafas terakhir pada usia 65 tahun 5 bulan.
Selain sebagai anggota DPRD, almahrum hingga tutup usia tercatat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Teluk Wondama. Sebelum terjun ke dunia politik, almahrum lama menghabiskan karier PNS-nya di Dinas Pendidikan hingga menjadi Kepala Dinas Pendidikan selama beberapa tahun.
Yultor juga dikenal sebagai salah satu tokoh pembentukan Kabupaten Teluk Wondama. Pemakaman almahrum di kampung Tandia, Distrik Rasiei dihadiri ratusan pelayat diantaranya Wakil Bupati Paulus Indubri, Kapolres AKBP Murwoto, pimpinan beserta anggota DPRD serta sejumlah besar pimpinan SKPD.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019