Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Papua Barat menargetkan capaian akreditasi paripurna untuk rumah sakit bertipe C pada Februari 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala RSUP Papua Barat, dr Arnold Tiniap di Manokwari, Sabtu (12/11), menyatakan akreditasi itu merupakan komitmen pihaknya untuk mencegah putusnya kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Manokwari.
"RSUP ini mulai berjalan pada 2020 dan dua tahun berjalan dengan pelayanan penganan COVID-19, dan mulai tahun ini membuka pelayanan umum tetapi kita diharuskan ikut akreditasi. Sebab kalau tahun depan tidak ikut, maka kerja sama kita dengan BPJS Kesehatan akan diputus," ujar Arnold.
Dia menyatakan masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi untuk menuju kepada akreditasi yakni mencukupi peralatan yang terstandarisasi sesuai dengan kualifikasi rumah sakit bertipe C.
Secara sumber daya manusia (SDM) Arnold memastikan sudah memenuhi standar minimal sebab jumlah tenaga kesehatan di RSUP Papua Barat mencapai 450 orang.
Dia mengatakan dalam hal SDM juga sudah dilakukan berbagai pelatihan khususnya bagi perawat yang baru tamat dengan membuat pelatihan BcTLS atau Basic Training Life Support.
"Tahun ini sudah ada pelatihan itu dan kita akan tingkatkan juga tahun depan karena itu adalah ketrampilan yang perlu dilatih bagi mereka yang nantinya ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)," ungkap Arnold.
Bidan dan tenaga kesehatan lain dipastikan mendapatkan pelatihan yang menunjang kompetensi tiap-tiap tenaga kesehatan.
"Setelah mengejar akreditasi baru kami akan mengejar peningkatan kelas. Karena untuk peningkatan kelas itu tidak mudah dan membutuhkan waktu. Kalau soal target kami menargetkan paling tidak pada 2025 atau 2026 kita bisa naik kelas (jadi tipe B)," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022