Pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat memanfaatkan lahan replanting atau lahan peremajaan kelapa sawit.

Bupati Manokwari Hermus Indou, Kamis, menjelaskan pengembangan jagung sedang dilakukan oleh petani dari Papua Muda Inspiratif bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Manokwari serta Koperasi Sawit Arfak Sejahtera dan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Papua Barat.

"Penanamannya akan memanfaatkan lahan replanting yang ada di dataran Wapramasi (Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey). Harapan kita itu terlaksana dengan baik agar ketahanan pangan berjalan lancar," ungkap dia.

Penanaman jagung juga dilakukan di beberapa distrik di luar lahan replanting di dataran Wapramasi.

Pemkab Manokwari juga mengembangkan tanaman padi juga di dataran Wapramasi namun bukan bekas penanaman sawit.

Kepala DPKP Manokwari Kukuh Saptoyudo menyebut pengembangan tanaman komoditas pangan menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua Barat.

Untuk anggaran Otsus, penanaman jagung menggunakan 35 hektare lahan di dataran Wapramasi sedangkan 10 hektare ditanami cabai di Distrik Warmare dan Manokwari Timur.

Pengembangan tanaman pangan melalui APBN yakni berupa padi kaya gizi pada luasan lahan 750 hektare di Distrik Prafi dan pengembangan padi inbrida di luasan lahan 350 hektare yang terdapat di Distrik Masni dan Sidey serta 230 hektare lahan untuk pengembangan jagung di distrik yang sama.

Sumber APBN juga digunakan untuk pengembangan ubi jalar di luasan lahan 100 hektare di Distrik Masni dan Sidey.

Pengembangan buah merah juga menggunakan APBN dengan luasan lahan 10 hektare di Distrik Warmare. DPKP Manokwari juga mengembangkan kampung durian dari APBN di Distrik Prafi dan Masni.

Sedangkan pengembangan tanaman pangan yang anggarannya berasal dari APBD Papua Barat digunakan untuk mengembangkan aneka sayuran di 10 hektare lahan yang ada di Distrik Manokwari Selatan dan Manokwari Timur.

Pengembangan durian dan rambutan juga dilakukan dengan APBD Papua Barat dengan besaran lahan masing-masing 2 hektare di Distrik Manokwari Selatan serta pengembangan tanaman duku dan jambu biji juga 2 hektare di Distrik Prafi.

APBD Papua Barat juga digunakan untuk mengembangkan padi ladang di luasan lahan 5 hektare di Distrik Warmare dan keladi di lahan seluas 5 hektar di Distrik Manokwari Utara.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022