Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan menghadirkan apartemen ikan untuk mengembalikan keberadaan sumber daya ikan di perairan selat Makassar, yang semakin berkurang akibat rusaknya ekosisten dan terumbu karang.
Lewat inovasi berupa apartemen atau rumah untuk ikan, Gubernur Sulsel mengupayakan perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang yang berdampak pada penghasilan para nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, M Ilyas di Makassar, Jumat, mengatakan apartemen ikan terbuat dari partisi berongga, berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan ditanam di bawah laut dengan kedalaman antara 10 - 20 meter dan bertujuan menarik ikan datang dan kerasan tinggal.
Untuk kepentingan itu, sebanyak 66 modul apartemen ikan akan ditenggelamkan ke dasar laut yang ada di tiga lokasi wilayah.
“Perlahan tapi pasti, para nelayan akan merasakan manfaat dan keberadaan apartemen ikan. Penghasilan mereka InsyaAllah akan meningkat,” jelasnya.
Harapannya, di apartemen ikan tersebut, berbagai jenis ikan yang jadi target tangkapan nelayan dapat dijumpai, seperti kerapu, kakap, dan gurami.
“Pokoknya fotosintesis tetap bisa masuk. Selain itu, kondisi ombak dan gelombang serta kecerahan air juga menjadi pertimbangan,” imbuh M Ilyas.
Apartemen ikan yang ditenggelamkan terdiri dari partisi berongga dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan mempunyai ruang layaknya gedung apartemen. Makanya disebut apartemen ikan atau rumah ikan.
Konstruksinya tersusun dari benda padat (plastik) yang ditumpuk untuk tempat telur, perlindungan asuhan, dan pembesaran anak ikan.
Fungsi apartemen ini untuk melindungi sejumlah jenis ikan dan bayi ikan. Sehingga ikan, seperti jenis ikan karang senang dan menjadi kerasan tinggal disana dan wilayah di sekitarnya. Jadi, keberadaan apartemen ini menjadi surga bagi ikan.
Kepala Cabang Dinas Kelautan Mamminasata, Sayyid Zainal Abidin, menyatakan apartemen ikan ini memang dibuat secara khusus, disebar di tiga lokasi yakni Pulau Barrang Cadi Kota Makassar, Pulau Kodingareng Kota Makassar dan Pulau Sanrobengi Kabupaten Takalar.
Agar tidak bergeser, hilang, dan disapu ombak, apartemen diberi pemberat berupa empat buah beton kotak berukuran dan dua buah beton balok.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Lewat inovasi berupa apartemen atau rumah untuk ikan, Gubernur Sulsel mengupayakan perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang yang berdampak pada penghasilan para nelayan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, M Ilyas di Makassar, Jumat, mengatakan apartemen ikan terbuat dari partisi berongga, berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan ditanam di bawah laut dengan kedalaman antara 10 - 20 meter dan bertujuan menarik ikan datang dan kerasan tinggal.
Untuk kepentingan itu, sebanyak 66 modul apartemen ikan akan ditenggelamkan ke dasar laut yang ada di tiga lokasi wilayah.
“Perlahan tapi pasti, para nelayan akan merasakan manfaat dan keberadaan apartemen ikan. Penghasilan mereka InsyaAllah akan meningkat,” jelasnya.
Harapannya, di apartemen ikan tersebut, berbagai jenis ikan yang jadi target tangkapan nelayan dapat dijumpai, seperti kerapu, kakap, dan gurami.
“Pokoknya fotosintesis tetap bisa masuk. Selain itu, kondisi ombak dan gelombang serta kecerahan air juga menjadi pertimbangan,” imbuh M Ilyas.
Apartemen ikan yang ditenggelamkan terdiri dari partisi berongga dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan mempunyai ruang layaknya gedung apartemen. Makanya disebut apartemen ikan atau rumah ikan.
Konstruksinya tersusun dari benda padat (plastik) yang ditumpuk untuk tempat telur, perlindungan asuhan, dan pembesaran anak ikan.
Fungsi apartemen ini untuk melindungi sejumlah jenis ikan dan bayi ikan. Sehingga ikan, seperti jenis ikan karang senang dan menjadi kerasan tinggal disana dan wilayah di sekitarnya. Jadi, keberadaan apartemen ini menjadi surga bagi ikan.
Kepala Cabang Dinas Kelautan Mamminasata, Sayyid Zainal Abidin, menyatakan apartemen ikan ini memang dibuat secara khusus, disebar di tiga lokasi yakni Pulau Barrang Cadi Kota Makassar, Pulau Kodingareng Kota Makassar dan Pulau Sanrobengi Kabupaten Takalar.
Agar tidak bergeser, hilang, dan disapu ombak, apartemen diberi pemberat berupa empat buah beton kotak berukuran dan dua buah beton balok.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022