Manokwari (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat merealisasikan pembangunan gedung baru Sekolah Dasar Sowi Indah di Kampung Rouwrouw, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Kepala Kejati Papua Barat Muhammad Syarifuddin di Manokwari, Selasa, mengatakan pembangunan gedung baru itu diharapkan memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru saat kegiatan belajar mengajar.
Tahapan renovasi bangunan sekolah secara keseluruhan dimulai sejak 30 Agustus 2024 yang didukung oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat.
"Alhamdulillah kurang lebih dua bulan pembangunan rampung. Kondisi bangunan sebelumnya sangat tidak layak digunakan," kata Syarifuddin suai peresmian gedung baru SD Sowi Indah.
Menurut dia, institusi Kejaksaan tidak hanya fokus terhadap tugas pokok penegakan hukum, melainkan turut mendorong pemerataan akses pendidikan bagi generasi muda di seluruh Tanah Papua.
Ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang memadai berdampak positif terhadap upaya pemerintah meningkatkan kualitas dan mutu sumber daya manusia (SDM) Papua di masa datang.
"Kami mendorong pemerintah daerah supaya lebih peduli dengan kondisi pendidikan, karena masih ada sekolah yang memprihatinkan," jelas Syarifuddin.
Menurut dia kegiatan belajar mengajar di SD Sowi Indah yang dikelola oleh Yayasan Cahaya Papua Barat patut diapresiasi karena tidak memungut biaya sepeserpun.
Hal itu sudah semestinya diterapkan seluruh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten se-Papua Barat, sehingga tidak lagi ditemukan generasi muda yang putus sekolah.
"Pemerintah daerah harusnya bisa (sekolah gratis). 20 persen APBN untuk pendidikan, ditambah dana otonomi khusus, apalagi yang kurang," ujar Syarifuddin.
Pendiri Yayasan Cahaya Papua Barat Thresia Ngutra mengatakan hampir empat tahun kegiatan belajar mengajar siswa di SD Sowi Indah menggunakan bangunan bekas meubel kayu.
Kepedulian dan respons cepat dari Kejati Papua Barat memberi harapan baru bagi seluruh siswa termasuk para guru yang selama ini berjuang dalam keterbatasan sarana prasarana.
"Terima kasih banyak buat Pak Kajati dan jajarannya yang sudah bantu membangun gedung baru," ucap Theresia.
Ia mengaku setelah Kejati Papua Barat melakukan pembangunan gedung baru, sumbangan terus berdatangan dari berbagai sumber termasuk Dinas Pendidikan provinsi maupun kabupaten.
Bantuan yang telah diterima antara lain baju seragam, sepatu bagi 34 siswa SD, meja, kursi, televisi, serta laptop, dan ke depannya akan dibangun gedung permanen dengan luas lahan 3.065 meter persegi.
"Sebelumnya kami sudah terima bantuan seperti buku dan lainnya, tapi kalau bangunan baru Kejati yang lakukan," ujar dia.