Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menginginkan masyarakat dan seluruh elemen semakin tangguh menghadapi ancaman bencana alam di daerah tersebut.

"Papua Barat ini tidak hanya rawan gempa bumi dan tsunami. Kita juga punya potensi banjir dan longsor. Tidak ada cara lain selain itu, kita harus siap dan semakin tangguh dalam menghadapi bencana," kata gubernur di Manokwari, Rabu.

Gubernur mengapresiasi Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau yang menginisiasi kegiatan Latihan Terpadu Penanganan Bencana Alam di daerah tersebut. Latihan yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai instansi tersebut sudah dibuka pada Rabu (7/11) dan akan berlangsung 17 hari kedepan

"Ketangguhan menghadapi bencana itu harus terus dilatih karena bagi Provinsi Papua Barat ini adalah kebutuhan. Saya selaku gubernur sangat berterima kasih kepada bapak Pangdam dan seluruh jajaran," sebut gubernur.

Dia berharap, latihan ini berjalan lancar dan memperoleh hasil secara maksimal. Para peserta diimbau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara serius agar lebih terampil dan siaga saat bencana terjadi.

Gubernur mengutarakan, Papua barat sudah banyak mengalami perubahan cukup signifikan dalam pemanfaatan kawasan. Kondisi wilayah, terutama terkait pemanfaatan kawasan di daerah ini sudah tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTWR) 

"Ini karena didorong oleh tuntunan pembangunan serta tuntuan ekonomi masyarakat, namun kita juga tidak serta merta. Dalam alihfungsi lahan kita selalu meminta persetujuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata gubernur.

Gubernur menyadari, pemanfaatan kawasan ini berpotensi menimbulkan kerawanan bencana. Saat ini pemerintah daerah sedang meninjau kembali RTRW Papua Barat.

Upaya refisi dokumen RTRW sedang berlangsung dan diharapkan bisa selesai secepatnya. Setelah RTRW hasil refisi disahkan, ia mengajak seluruh pihak taat termasuk pemerintah kabupaten/kota.

"Mana yang harus dilindungi mana yang bisa dimanfaatkan untuk membangun ekonomi. Pemanfaatan lahan harus dilakukan secara hati-hati supaya tidak menimbulkan bencana alam," kata gubernur. 

Dalam penanganan bencana, lanjut gubernur, Pemprov Papua Barat sudah memiliki peraturan daerah (Perda) dan peraturan gubernur sebagai petunjuk teknis. Latihan terpadu yang melibatkan banyak elemen ini dinilai sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.

Dia berharap, latihan serupa bisa dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota, serta melibatkan masyarakat terutama di daerah-daerah yang paling rawan bencana.

Latihan terpadu yang dipusatkan di Manokwari dan Sorong ini melibatkan personil TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta instansi lain seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Telkom Indonesia, Pramuka, Orari, Rapi.

Selain teori, peserta yang sudah dibagi berdasarkan fungsi dan peran masing-masing itu akan mengikuti serangkaian kegiatan lapangan terkait penanganan bencana. 

Peserta akan mempraktikan situasi dan peran masing-masing seperti saat mereka benar-benar berada dalam situasi bencana.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018