Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Program dana desa tecatat menjadi salah satu komponen penekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah Provinsi Papua Barat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Endang Retno Subiandini di Manokwari, Rabu, mengatakan, sejak tahun 2015 hingga 2018 TPT di Papua Barat cenderung mengalami penurunan.   Pada Agustus 2015 TPT Papua Barat turun sebesar 8,08 persen dari tahun sebelumnya.

Penurunan terus berlanjut hingga Agustus 2018 mencapai 6,30 persen dari Agustus 2017. Selain program dana desa dana, komponen lain yang juga mempengaruhi penurunan TPT diantaranya penerimaan pegawai honorer di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kota Sorong.

"Kemudian penerimaan karyawan di sektor industri pengolahan di Teluk Bintuni serta Sorong. Ini cukup berpengaruh, angkatan kerja terserap di situ," kata Subiyandini.

Ia menjelaskan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 445.630 orang dan mengalami kenaikan sekitar 15 ribu orang dari tahun 2017. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja antara lain administrasi pemerintahan, industri pengolahan, transportasi serta sektor jasa kesehatan.

Meskipun demikian, kata dia, secara umum serapan tenaga kerja paling tinggi di Papua Barat terjadi pada sektor pertanian mencapai 33,64 persen, disusul sektor perdagangan dan jasa keuangan masing-masing 15,06 persen dan 14,81 persen.

"Berdasarkan tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik ataupun turun dalam penyerapan tenaga kerja. Masing-masing bergerak fluktuatif setiap semester," kata dia lagi 

Ia menambahkan, dari status pekerjaan penduduk bekerja di daerah tersebut sebagian besar adalah buruh atau karyawan. Serapan buruh di Papua Barat meningkat dari 38,76 persen pada 2017 menjadi 43,37 persen pada 2018.

Berdasarkan status pendidikan, kata dia, lulusan sekolah dasar ke bawah masih cukup dominan. Jumlah pekerja lulusan SD ke bawah di daerah ini mencapai 138.033 orang atau 35,05 dari total penduduk bekerja di Papua Barat.

"Disusul pendidikan SMA 28, 76 persen, SMK 8,29 persen dan lulusan Diploma 3,34 persen," sebut Endang.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018