Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Provinsi Papua Barat mewaspadai angin  puting beliung pada masa pancaroba.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari Denny Puttiray di Manokwari, Jumat, menjelaskan, secara umum Indonesia saat ini sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. 

Angin puting beliung, kata dia, sering muncul pada masa peralihan musim, baik dari kemarau ke hujan maupun sebaliknya.

"Seperti pengalaman yang lalu-lalu angin puting beliung pernah menerjang Manokwari pada tahun 2012. Bahkan tahun 2018 di Manokwari kembali terjadi, angin puting beliung merubuhkan pohon dan menimpa beberapa rumah di kompleks TNI Angkatan Laut," kata dia.

Di wilayah Asia, lanjut Denny, angin puting beliung disebut siklon dan di Benua Eropa serta Amerika disebut tornado. Masing-masing memiliki kecepatan berbeda.

"Ini angin yang berputar, sama juga dengan angin tornado di wilayah Amerika dan Eropa. Itu angin berputar, tapi tentunya tornado kecepatan cukup tinggi mencapai ratusna. Kalau puting beliung biasanya di bawah 50 knot," ujarnya menjelaskan.

Denny mengimbau masyarakat waspada baik yang berada di wilayah pesisir pantai maupun yang jauh dari laut.

Belum lama ini, di wilayah perairan laut pasifik terjadi badai yutu. Badai tersebut  bergerak ke arah Pasifik Barat dan beberapa hari lalu badai ini menerjang beberapa wilayah di Filipina.

"Kita di wilayah Indonesia aman dari badai, karena badai ini tidak bisa bertahan di posisi 5 derajat garis katulistiwa. Paling cuma mengalami dampak seperti angin serta mendung," katanya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018