Wasior, 31/10(Antara)-Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, berhasil melampaui target nasional dalam pelaksanaan program imunisasi campak dan measles rubella (MR) tahun 2018.

Atas keberhasilan tersebut, daerah ini memperoleh penghargaan dari Menteri Kesehatan RI terkait cakupan realisasi program nasional tersebut.

Teluk Wondama mencatatkan cakupan mencapai 117,08 persen hingga akhir Agustus 2018. Wondama bersama tiga kabupaten lain di Provinsi Papua Barat yakni Kabupaten Tambrauw, Raja Ampat dan Teluk Bintuni menjadi daerah dengan cakupan di atas 100 persen. 

Capaian diempat kabupaten mendorong Papua Barat menjadi provinsi dengan cakupan imunisasi MR tertinggi secara nasional yakni di atas 95 persen.

Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi  mengapresiasi kerja Dinas Kesehatan, terutama petugas medis yang sudah bekerja keras memberi pelayanan imunisasi campak dan MR hingga ke kampung terpencil dan terdalam.

“Kita apresiasi kerja Dinas Kesehatan sehingga dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan sudah bisa capai 95 persen,"ujar Imburi.

Bupati menceritakan, sejak awal memang dirinya berkeinginan semua anak-anak Wondama mendapatkan imunisasi campak dan rubella. Karena itulah dia memutuskan untuk menyewa helikopter agar petugas medis bisa mencapai kampung terpencil dan terdalam di pedalaman di Distrik Naikere yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara.

“Saya berani sewa helikopter untuk masyarakat di pedalaman (Distrik Naikere). Kenapa begitu karena kalau kita lalai bisa bahaya untuk anak-anak kita dan petugas kita kerja dengan serius, bukan saya tapi mereka yang hebat," ucap bupati.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Eli Parairaway mengatakan petugasnya mendatangi seluruh wilayah di Wondama yang meliputi 13 distrik dan 75 kampung 1 kelurahan. Semua kampung dikunjungi satu persatu mulai dari pesisir hingga pegunungan termasuk ke pedalaman Naikere yang masih terisolir.

“Kita sisir dari pesisir sampai pedalaman. Ada di pedalaman petugas jalan sampai satu minggu. Mereka hanya pergi saja pakai helikopter pulang jalan supaya bisa jangkau kampung lain, “ungkap Eli.

“Bahkan ada teman-teman lain karena ke sini jauh mereka pulang lewat Kaimana. Dari Kaimana baru kita kirim dana untuk mereka naik transportasi pulang ke sini. Selama satu bulan mereka kerja sehingga kita bisa melampui target,"anjut Sekretaris Dinas Kesehatan ini. 

Selain karena keaktifan petugas medis, besarnya cakupan imunisasi MR juga karena tingginya animo masyarakat menyambut program tersebut. 

“Mereka sangat terima sekali karena kita jalan bawa gambar-gambar (tentang dampak dari campak dan rubella). Apalagi tempat yang jauh mereka terima sekali, “ katanya menambahkan.***4***

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018