Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Masyarakat menanti realisasi sejumlah kesepakatan terkait program pembangunan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat yang dihasilkan pada Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati Ekowisata dan Ekonomi Kreatif di Manokwari pekan lalu.

Nexon Watem, warga Distrik Kofiau, Raja Ampat yang juga pegiat lingkungan di daerah tersebut berharap hasil  International Converence on Bioversity Ecotourism and Creative Economy (ICBE) itu tidak berakhir pada acara penutupan. Melainkan segera terealisasi hingga ke tingkat akar rumput.

"Masyarakat penjaga hutan dan pesisir pantai menanti aksi pemerintah daerah. Banyak hal bagus yang disepakati pada ICBE, kami berharap itu semua segera sampai kepada kami," kata dia.

Menurutnya, pemerintah harus memahami persoalan dasar yang mengancam pelestarian lingkungan serta kondisi masyarakat terkait kesejahteraan ekonomi. Edukasi dan pemberdayaan harus menjadi perhatian serius.

Keterlibatan masyarakat, kata dia, mutlak dalam pengawasan dan pengelolaan sumber daya alam baik darat maupun laut.

"Untuk itu edukasi menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Sejak kecil anak-anak harus diperkenalkan dengan alam dan betapa penting bagi kehidupan, sehingga mereka tidak menjadi generasi perusak lingkungan," kata dia.

Nixon Watem dahulu adalah salah satu pelaku perusakan lingkungan di Raja Ampat, namun Nixon yang dulu lain dengan Nixon yang sekarang.

Berkat pendekatan yang terus menerus dilakukan The Nature Conservasi (TNC) Nixon bisa meninggalkan kebiasaan buruknya, dan kini ia terlibat dalam memberikan edukasi bagi masyarakat dan anak-anak di wilayahnya.

"Saya dulu adalah pelaku potasium, pengeboman ikan dan mencari bia di karang dengan menggunakan linggis. Menurut saya waktu itu, ini cara yang mudah untuk mencari ikan," kata dia.

Menurut dia, saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Seperti yang pernah ia alami waktu itu, masyarakat menginginkan sesuatu yang mudah didapat namun mengabaikan aspek keberlanjutan.

"Mereka itu harus dirangkul, diberikan pemahaman, diberdayakan secara ekonomi serta dilibatkan secara penuh dalam pengawasan dan pengelolaan sumber daya alam. Mungkin ini konsep sederhana dalam pembangunan berkelanjutan," kata Watem.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018