Manokwari(Antara Papua Barat)-Produksi pupuk organik di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, siap dipasok untuk mencukupi kebutuhan pupuk para petani Papua Barat.
     
Perwira Seksi Teritorial Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Manokwari Lettu Prapto Widodo di Manokwari, Sabtu mengatakan, sejak tahun 2006 lalu Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bersama Bintara Pembina Desa Babinsa (Babinsa) Kodim Manokwari mendorong masyarakat di Distrik Masni untuk memproduksi pupuk Organik.
    
"Usaha tersebut terus berkembang dan dalam satu hari bisa memproduksi sekitar tiga ton," kata Prapto.
     
Pupuk tersebut diproduksi dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit dan kotoran hewan ternak. Selama ini produksi mereka cukup lancar dan dapat mengatasi krisis pupuk di Manokwari.
     
"Sudah pasti pupuk organik ini ramah lingkungan. Dapat meningkatkan serta mengembalikan kesuburan tanah, sebut," ujarnya lagi.
     
Dia menyebutkan, selain Manokwari pupuk produksi warga, PPL dan Anggota Babinsa Distrik Masni tersebut dipasok ke beberapa Kabupaten seperti Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.
     
Kapanpun, lanjutnya, jumlah produksi dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan petani, baik di wilayah Manokwari, maupun daerah lain di Papua Barat.
     
"Mereka telah didukung dengan peralatan memadai. Berapapun jumlah pesanan mereka siap memenuhi seperti Dinas Pertanian Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni yang selama ini sudah berlangganan," sebutnya.
    
Prapto berpandangan, kehadiran pupuk organik di daerah tersebut selama ini cukup menjadi solusi atas harga pupuk yang terus meningkat di hampir setiap wilayah Indonesia.
    
Dia berharap, produksinya terus ditingkatkan dengan tetap memperhatikan kualitas pupuk tersebut.
     
"Bahan bakunya masih cukup mudah didapat. Pasar pun telah siap, jadi usaha ini harus terus berkembang. Siapa tahu kedepan kita bisa menjadi pemasok bukan hanya di wilayah Papua melainkan juga di daerah lian, katanya.
    
Dia mejelaskan, pemaikaian pupuk organik dapat mengurangi potensi degradasi kualitas lahan. Hal ini sangat dibutuhkan dalam mendukung program swasembada pangan di daerah, melalui sektor pertanian.
     
"Harga pupuk tidak pernah turun, yang ada terus naik. Ini solusi, bahan baku disinikan banyak," pungkasnya.(*)        

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017