Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan ekonomi syariah di wilayah Provinsi Papua Barat.

"Jangan dipandang ini soal agama, bukan. Tapi soal pangsa pasar, peluang pasar ekonomi syariah sangat besar," kata Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Donny Heatubun di Manokwari, Kamis.

Ia mengemukakan, selama ini Thailand menjadi pensuplay terbesar komoditas berbasis syariah. Pangsa pasar ekonomi syariah masih cukup besar dan negara yang mayoritas pemeluk agama Budha tersebut cukup berhasil.

"Kita pasti kaget, Thailand ternyata negara pemasok terbesar produk-produk bersyariah," ujarnya.

Produk syariah pada komoditas apa pun, lanjut Donny, bisa diterima setiap kalangan. Hal ini yang membuat pangsa pasar produk syariah memiliki pangsa pasar bagus.

Donny berharap, peluang ini dimanfaatkan para pelaku usaha di Papua Barat terutama yang bergerak pada produksi olahan makanan. Selain lokal, produk makanan di daerah ini diharapkan bisa menembus pasar ekspor.

Bulan ini, kata dia, BI akan melaksanakan pelatihan sertifikasi bagai para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Papua Barat. Selain industri rumah tangga, tatacara memperoleh sertifikat dari Balai Pengawas Obat Makanan (BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan diberikan pada pelatihan tersebut.

"Akan kita laksanakan di Manokwari pada bulan ini. Rencananya tanggal 18 September, mudah-mudahan tidak berubah," sebutnya lagi.

Ia menambahkan, segala produk baik nonmakanan bisa dikembangkan melalui konsep ekonomi syariah. Papua Barat memiliki potensi besar karena kekayaan sumber daya alam di daerah ini melimpah.

"Produk sukun, batik Papua juga komoditas lain bisa dikembangkan. Jadi  saya mengajak mari pelaku usaha di Papua Barat memanfaatkan peluang ini," kata dia lagi.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018