Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Provinsi Papua Barat akan memperkenalkan program konservasi yang dilaksanakan di daerah tersebut ke Norwegia 

"Kami diundang untuk menghadiri Seminar Internasional tentang Hutan Tropis di Oslo, Norwegia. Seminar berlangsung selama dua hari dari 27 hingga 29 Juni 2018," kata Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Papua Barat, Charlie Heatubun, di Manokwari, Senin.

Ia mengutarakan, seminar tersebut sebagai evaluasi pelaksanaan Red Place selama satu dasawarsa. Misi yang dibawa Papua Barat pada seminar internasional ini untuk memperkenalkan konsep pembangunan berkelanjutan Provinsi Konservasi dengan sejumlah ide.

‘’Sekaligus juga kita mencari dukungan dari mitra maupun pemerintah negara lain agar membantu kita dalam hal tercapainya pembangunan perkelanjutan,’’kata dia.

Menurutnya, di sela-sela  seminar ada iven khusus bagi Indonesia. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjadi pembicara utama dan akan memaparkan konsep pembangunan Provinsi Konservasi.

‘’Pak Gubernur akan didampingi Dirjen PPI (Pengendalian Perubahan Iklim) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,’’ tandasnya.

Papua Barat telah dideklarasikan sebagai provinsi konservasi. Sebagai landasan hukum yang diperjuangkan saat ini menyusun draf rancangan peraturan daerah khusus (Raperdasus). Sudah diusulkan ke DPR Papua Barat tetapi masih terganjal.

Charlei berharap Perdasus tersebut segera disahkan sehingga menjadi regulasi bagi pembangunan berkelanjutan di daerah ini.

‘’Itu akan menjadi payung hukum untuk kemudian kita turunkan ke regulasi sektor dan lain-lain. Setelah ada Perdasus nanti ada Perda atau Pergub dan peraturan-peraturan yang lebih detail," sebutnya lagi.

Terkait program konservasi, katanya menambahkan, masyarakat adat sudah memiliki pengetahuan bahkan sudah dilaksanakan sebagai kearifan lokal.

‘’Konservasi tradisional yang dimiliki masyarakat adat kita kembangkan dengan nilai-nilai ilmiah sehingga dapat diimplementasi dengan baik dalam pengelolaan sumber daya alam," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018