Satuan tugas penanganan COVID-19 menilai penerapan protokol kesehatan pada pemungutan suara Pilkada di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, sudah cukup baik.

Juru bicara Satgas penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap di Manokwari, Jumat, mengutarakan dari pemantauan yang dilakukan di Manokwari petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Begitu pula masyarakat atau pemilih, sepanjang yang kami pantau semua tertib. Pakai masker, cuci tangan sebelum masuk TPS, pengaturan jarak yang sangat bagus dan yang terpenting kami tidak banyak melihat kerumunan di TPS," sebelum.

Pihaknya belum mengetahui pasti dampak Pilkada terhadap kecenderungan atau perkembangan kasus COVID-19. Membutuhkan data valid tentang sampel pemeriksaan usap di daerah yang melaksanakan Pilkada.

Ia mengungkapkan dari sembilan daerah yang melaksanakan Pilkada hanya Teluk Wondama yang konsisten melakukan pemeriksaan sampel usap. Sedangkan delapan daerah lain jumlah sample yang diperiksa fluktuatif.

"Untuk pelaksanaan Pilkada yang kami khawatirkan adalah penggalangan massa seperti pelaksanaan kampanye atau euforia perayaan pemenangan. Untuk pemungutan suara terbukti protokol kesehatan diterapkan cukup ketat," katanya lagi.

Ia menambahkan sejauh ini pihaknya pun belum memperoleh laporan terkait data penyelenggara Pilkada di Papua Barat yang terpapar COVID-19.

Sesuai data Satgas COVID-19 per 10 Desember 2020 secara akumulatif warta terpapar COVID-19 di Papua Barat tercatat sebanyak 5.521 kasus. Dari jumlah itu 4.932 diantaranya berhasil sembuh.

"Pasien COVID-19 yang meninggal tercatat sebanyak 95 orang. 494 pasien masih dalam perawatan," ucap Tiniap seraya mengingatkan masyarakat terus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020