PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VII Kasim melatih warga Kampung Klayas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, untuk budi daya ikan lele guna meningkatkan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Manager Communications dan CSR Pertamina RU VII Kasim Dodi Yapsenang di Sorong, Minggu, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 melemahkan ekonomi masyarakat, sehingga harus didorong dengan program kreatif yang dapat memulihkan perekonomian masyarakat.

Dia mengatakan bahwa salah satu program Pertamina RU VII Kasim untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Kampung Klayas, Kabupaten Sorong adalah melatih budi daya ikan lele menggunakan metode sederhana, yakni membuat kolam lele dengan memanfaatkan terpal.



Menurut dia, program pembudidayaan ikan air tawar merupakan salah satu program yang sering dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan.

Program budi daya tersebut, dianggap sebagai bagian peningkatan ekonomi keluarga juga sebagai bagian untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terutama anak-anak.

Program CSR 2020, kata Dodi, Pertamina RU VII bersama mitra Wahana Visi Indonesia memperkenalkan model budi daya lele dengan menggunakan kolam terpal. Keunggulan dari budi daya sederhana ini adalah lebih praktis, mudah dikerjakan dan biaya produksinya murah.

Ia menjelaskan bahwa tahap awal kegiatan pembudidayaan diberikan 22.500 bibit lele, 75 karung pakan ikan dan sarana lainnya.

Ia berharap dengan bantuan 22.500 bibit lele tersebut, masyarakat setempat dapat menghasilkan minimal 2,25 ton ikan lele dalam jangka waktu dua bulan.

Apabila harga lele di Kota Sorong masih tetap bertahan Rp40.000 per kilogram, usaha ini akan menghasilkan laba kotor Rp90.000.000. Tentunya dengan usaha ini kebutuhan ekonomi masyarakat setempat secara bertahap akan berkembang.

Tidak hanya itu, lanjut dia, model usaha ini diharapkan gizi anak-anak dapat lebih baik karena ada asupan protein dari ikan lele yang dihasilkan.

Model pengembangan budi daya ikan lele yang baru bagi Kampung Klayas, Kabupaten Sorong ini akan mendapat dukungan dari semua pihak dan dapat dilanjutkan oleh pemerintah kampung maupun pemerintah daerah setempat.



Budi daya ikan air tawar juga dilakukan pada program-program CSR sebelumnya dan ini sudah memasuki tahun ketiga. "Dengan adanya mitra Wahana Visi Indonesia melakukan pendampingan program budi daya bisa lebih ke tahapan selanjutnya, yaitu pembibitan dan pengelolaan pakan sendiri oleh masyarakat," tuturnya.

Selain itu, pengembangan produksi lebih maksimal dan pemasaranya dapat diarahkan ke pasar-pasar yang potensial, bahkan dapat dilanjutkan dengan produksi daging ikan air tawar dalam bentuk abon ikan.

"Program CSR tahun ini kami menggandeng Yayasan Wahana Visi Indonesia untuk bersama-sama membantu masyarakat dalam pelaksanaan program ini dan banyak melibatkan inisiatif dari masyarakat. Semoga program tahun ini bisa sukses agar kami bisa melaksanakan program CSR Pertamina RU VII ke kampung-kampung lainnya, sehingga kami bisa membangun ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal," paparnya.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020