Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Rencana Pembangunan Bandara Udara baru di Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat saat ini sudah memasuki tahap analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Kepala Bandara Wasior M Syarif Hidayat dalam konsultasi publik tentang proses Amdal di Wasior, Rabu, mengatakan, panjang landasan pacu atau runway Bandara baru tersebut akan dibangun sejauh 1.500 meter.

"Pesawat berbadan besar, setidaknya jenis ATR dengan kapasitas 60-70 penumpang bisa mendarat," kata Syarif pada kegiatan tersebut.

Bandara baru ini akan dibangun di wilayah Mawoi, Kampung Dotir, Distrik Wasior. Bandara ini akan menggantikan Bandara Wasior dinilai tidak memenuhi syarat untuk dikembangkan.

Ia menyebutkan, panjang runway Bandara Wasior cuma 600 meter, sehingga hanya bisa didarati pesawat kecil jenis caravan dengan kapasitas penumpang maksimal 12 orang.

“Sedangkan kebutuhan transportasi udara di Teluk Wondama ini sangat tinggi. Wondama butuh Bandara baru yang mempung menampung penumpang lebih besar," sebut Syatif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Rudolf Rumbino pada kesempatan tersebut menilai stabilitas transportasi udara mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama dari sektor pariwisata.

Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan datang di Wondama jika transportasi udara di daerah ini berjalan lancar. Kemudahan akses transportasi dinilai menjadi salah satu prasyarat kemajuan daerah.

“Kalau perlu nanti dari Jakarta langsung ke Wondama.  Sehingga ada pesawat untuk antar para turis dari luar negeri datang berinvestasi memberikan pemasukan bagi Pemda dan masyarakat, “ kata Rumbino.

Sekretaris Daerah Denny Simbar menyatakan Bandara baru dibutuhkan untuk mendukung percepatan pembangunan di segala bidang.

“Kita butuh Bandara yang layak dan lebih representatif agar pesawat besar bisa masuk. Dengan demikian masalah transportasi bisa teratasi," kata Sekda saat mewakili Bupati Bernadus Imburi membuka kegiatan tersebut.(*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018