Manokwari (Antara Papua Barat)-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Papua Barat Derek Ampnir mengimbau seluruh warga mewaspadai bencana gempa bumi yang mungkin terjadi di daerah tersebut.
   Â
"Beberapa pekan belakangan ini gempa cukup sering terjadi baik di Papua Barat maupun di luar wilayah Papua Barat. Kita punya cukup punya sesar atau lempengan bumi yang cukup rentan dan kapan pun bisa bergeser serta mengakibatkan gempa bumi," kata Derek di Manokwari, Senin.
   Â
Dia menyebutkan, gempa berkekuatan rendah cukup intensif terjadi di wilayah Papua Barat. Beberapa hari belakangan ini gempa terjadi di beberapa daerah seperti di Teluk Bintuni dan beberapa daerah lain.
   Â
Menurut dia, gempa tersebut sebagai dampak atau efek dari gempa yang terjadi di Aceh yang memakan ratusan korban jiwa beberapa waktu lalu. Di Papua Barat terdapat sebanyak 150 sesar dan beberapa diantarnya cukup rawan seperti sesar Sorong dan Manokwari Selatan.
   Â
"Belum lama ini terjadi gempa berkekuatan 6,8 skala ricther di wilayah perairan pasifik. Puji Tuhan tidak menimbulkan Tsunami di perairan Papua maupun Papua Barat," katanya.
  Â
Dia mengutarakan, sebagaimana pengalaman tahun sebelumnya, gempa Bumi Papua Barat sering terjadi pada setiap akhir dan awal tahun. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terutama yang bermukim di pesisir pantai, sebab sebagai besar sesar gempa di daerah tersebut berada di kedalaman laut.
   Â
Ampnir menjelaskan, aktivitas lempengan bumi saat ini sudah bersifat dinamis karena pergerakan selalu terjadi setiap saat. Kondisi ini membuktikan bahwa gempa sudah menjadi ancaman alam yang harus diwaspadai semua pihak.
   Â
"Warga di pesisir pantai harus lebih responsif. Saat terjadi gempa lebih baik segera mencari tempat yang lebih aman. Waktu kita cuma 15 hingga 30 menit untuk menghindari dampak tsunami," sebutnya.
  Â
Menyongsong malam pergantian tahun 2016 ke 2017, ia pun mengajak warga tidak merayakanya secara berlebihan. Berbanyak bersyukur dan berdo,a agar Tuhan menjauh bencana dari Papua Barat. (*)