Manokwari, (Antara Papua Barat)-Sekretaris Jendral Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ami Jaya mengajak pemuda Indonesia siap menghadapi sejumlah tantangan bangsa.
Usai melantik Pengurus HMI Cabang Manokwari, Papua Barat, di Manokwari, Rabu, Ami mengatakan tren pemuda telah bergeser dari hedonisme kepada transaksional. Kader HMI dan pemuda harus lebih sensitif di tengah dinamika kemasyarakatan.
"Pemuda sebagai kaum elit yang memiliki kecakapan intelektual dan militansi sudah seharusnya mampu melihat setiap perubahan-perubahan sosial," kata dia.
Tantangan lain yang harus dihadapi adalah pemberlakuan pasar global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta perkembangan dunia digital. Pemuda harus merespon secara cepat dua tantangan tersebut.
Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) terutama pemuda harus disiapkan untuk menghadapi segenap tantangan lain yang muncul akibat dua hal tersebut.
Dia mengutarakan, pepulasi pemuda terus bertambah hal itu akan diikuti oleh kebutuhan lapangan pekerjaan disetiap daerah . Selain memiliki sisi baik, bonus demografi yang dimiliki Indonesia memiliki sisi buruk yang harus diantisipasi sejak dini.
"Dengan diberlakukanya pasar global ASEAN kita punya cukup banyak sumber daya manusia. Kita bisa mengisi peluang pasar tenaga kerja di negara-negara ASEAN melalui SDM yang kita miliki," katanya lagi.
Disisi lain, pemuda merupakan potensi untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif diberbagai sektor. Jika pembinaan pemuda dilakukan secara baik, Indonesia bisa mengusai pasar ASEAN melalui MEA dan lebih cepat maju dari negara lain.
"Namun ketika pemuda tidak siap atas pemberlakuan MEA, maka pengangguran akan meningkat drastis karena kita diserbu oleh lehadiran tenaga kerja dan barang-barang yang didatangkan negara lain ke seluruh daerah di Indonesia," kata Ami menambahkan.
Ia mengharap kader-kader HMI di daerah mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun orang lain. Dunia digital bisa menjadi salah satu alternatif solusi pengembangan ekonomi.
Ami berpandangan, pemuda baik dikalangan kader HMI, GMKI, PMII, PMKRI dan GMNI bisa menjadi penopang pembangunan ekonomi di wilayah Papua Barat melalui program pengembangan usaha ekonomi kreatif. Jika tidak, pemuda akan kehilangan momentum ini.
"Kesempatan belum tentu datang dua kali, siapkan diri bangun kapasitas. rebut peluang sebelum orang dari negara lain mengambilnya," pungkasnya.(*)