Manokwari,(Antara Papua Barat)-Perekonomian di wilayah Provinsi Papua Barat diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan pada tahun 2017.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Agus Hartanto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Manokwari, Selasa mengatakan saat ini perekonomian global belum cukup stabil. Meskipun mengalami dampak, Perekonomian Papua Barat akan terus meningkat layaknya tahun lalu.
Pihaknya memprediksi, perekonomian Papua Barat pada tahun 2017 akan tumbuh pada kisaran 4,8 persen hingga 5,2 persen, dengan target inflasi 4 ± 1 persen.
"Untuk perekonomian kita tahun ini diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,2 hingga 4,6 persen dari tahun lalu. Sementara tingkat inflasi antara 4,0 persen hingga 4,4 persen atau lebih rendah dari tahun 2015," kata Agus.
Ia mengajak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainya menjaga dan mengoptimalkan tingkat kepercayaan dan keyakinan para pelaku ekonomi terhadap pemerintah.
Dia menyebutkan, menghadapi tantangang kedepan setiap daerah membutuhkan sumber pembiayaan yang cukup. Disisi lain, pemerintah dan masyarakat pun harus bisa mengikuti pesatnya perkembangan teknologi digital.
Agus menilai, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota cukup konsen menghadapi dan menjaga stabilitis inflasi. Langkah dan koordinasi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) semakin efeltif.
"Saat ini sudah ada tujuh TPID terbentuk, yakni TPID Provinsi Papua Barat, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Fakfak, Kaimana, Tambrauw, dan Raja Ampat. Kedepan diharapkan seluruh daerah membentuk TPID untuk mempermudah koordinasi," ujarnya lagi.
Pada kesempatan itu, Agus mengharap seluruh perbankan meningkatkan pembiayaan pada sektor produktif. Hal tersebut dilakukan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi disetiap daerah.
Dia mengutarakan, pad tahun 2016 Bank Indonesia berupaya melakukan pemberdayaan UMKM melalui program klaster. Beberapa UMKM yang dibina antara lain klaster cabai dan sayur mayur di Kabupaten Manokwari serta klaster cabai dan bawang di Manokwari Selatan.
"Kami pun sedang melaksanakan program proyek percontohan pemberdayaan UMKM yang berbasis pada perempuan, mengikutsertakan UMKM pada pameran berskala internasional, serta menyediakan data base profil usaha UMKM. Ini untuk mendorong perceptan fungsi intermediasi perbankan pada sektor riil dan UMKM," pungkasnya.(*)