Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Papua Barat Daya Beatriks Msiren, di Sorong, Senin, menjelaskan tujuan dari pelatihan ini tidak lain meningkatkan kemampuan kaum ibu Papua untuk mampu berinovasi di bidang tata boga, sehingga nantinya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi keluarga.
"Ini bagian dari program kita bagaimana memberdayakan masyarakat kita dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan ekonomi keluarga," jelas dia.
Peserta pelatihan ini sebanyak 34 orang kaum ibu yang berasal dari enam kabupaten/kota yang akan dibimbing instruktur handal tentang bagaimana membuat kue dan makanan dengan tingkat kualitas dan nilai jual yang tinggi.
"Memang ibu-ibu tentunya sudah pandai memasak dan membuat kue, tapi nilai estetika pada produk itu kadang diabaikan, sehingga itu membutuhkan pendampingan secara baik," kata dia.
Selain pelatihan ini, pihaknya akan memberikan bantuan fasilitas pendukung kepada kelompok ibu-ibu sebagai modal untuk mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan.
"Kami berharap dengan adanya dukungan pemerintah, masyarakat semakin berdaya guna dalam mengembangkan potensi yang ada untuk mendukung pertumbuhan ekonomi keluarga," harap dia.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 10 hari ke depan dan lima hari peserta akan menerima materi, kemudian lima hari adalah implementasi materi oleh setiap peserta di lapangan.