Deputi Bidang BMKG, Guswanto di Sorong, Senin, menjelaskan penguatan pemahaman kepada nelayan di bidang informasi cuaca maritim lebih kepada situasi gelombang, arus laut untuk mengantisipasi adanya cuaca buruk saat melakukan penangkapan ikan.
"Dengan mengetahui informasi cuaca maritim ini, tentunya berdampak pada peningkatan hasil tangkapan nelayan meningkat kemudian sejahtera," jelas dia.
Dia menyebutkan, penerapan program itu tentunya akan diajarkan kepada setiap nelayan tentang bagaimana mempelajari cuaca maritim itu terkait tinggi gelombang, kecepatan angin dan kondisi cuaca.
Selain itu juga, BMKG sendiri menyiapkan sebuah aplikasi yang dikenal dengan sebutan INA-WIS yang di dalamnya terdapat informasi tinggi gelombang, arah kecepatan angin dan mendeteksi posisi ikan.
"Jadi dengan aplikasi ini selain nelayan mengetahui tentang cuaca laut tetapi juga mendeteksi posisi ikan, sehingga memudahkan nelayan untuk melakukan penangkapan," beber dia.
Dia menilai, dengan penerapan aplikasi ini para nelayan bisa mengukur bahan bakar yang harus dibawa, supaya mereka bisa melaut dengan aman dan hasil tangkapan ikan pun meningkat.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerapan program ini, sebut dia, ternyata ada peningkatan dari lima hingga 15 persen bahkan sampai 20 persen hasil tangkap ikan.
"Laka laut pun menurun setelah penerapan program ini. Artinya yang tadinya laka lautnya banyak, dengan memanfaatkan program ini laka lautnya menurun," kata dia.