Jayapura (ANTARA) - Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramanday mengharapkan anggota Brimob Polda Papua mengedepankan negoisasi dan mediasi saat menghadapi aksi yang dilakukan masyarakat.
"Komnas HAM berharap anggota Brimob mengedepankan negoisasi dan mediasi ketika aksi masyarakat," kata Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramanday di Jayapura, Senin.
Frits Ramanday yang ditemui seusai memberikan pengarahan kepada anggota Batalyon A Pelopor Brimob Polda Papua di Kotaraja, Jayapura, mengatakan dalam menghadapi aksi masyarakat memang harus mengedepankan negoisasi dan mediasi guna menghindari jatuhnya korban.
Apalagi saat ini menjelang pemilihan kepala daerah dimana diprediksi situasi keamanan akan mengalami peningkatan yang dapat menimbulkan konflik sehingga dengan menggunakan pola mediasi dan negoisasi diharapkan dapat menekan jatuhnya korban jiwa.
"Mudah-mudahan anggota Brimob terutama yang bertugas di Polda Papua lebih profesional saat menghadapi aksi warga," harap dia.
Komandan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Papua Kompol Clif Duwit secara terpisah mengakui dengan adanya pengarahan yang dilakukan Komnas HAM diharapkan anggota dapat menerapkan di lapangan.
Walaupun sebetulnya anggota di lapangan sudah melakukannya seperti negoisasi namun ilmu itu baru dijabarkan secara menyeluruh oleh Komnas HAM.
"Secara tidak langsung apa yang disampaikan Komnas HAM sudah dilakukan anggota di lapangan, namun diharapkan materi yang disampaikan itu dapat lebih diterapkan di lapangan sehingga tidak terjadi pelanggaran," harap Kompol Clif Duwit.