Sentani (ANTARA) - Tokoh adat Papua Yanto Eluay mengharapkan masyarakat di 139 kampung dan lima kelurahan tetap menjaga kondisi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) daerah setempat pasca-penyerangan anak muda di Waibu kepada aparat.
“Perbedaan berbagai suku ada di Kabupaten Jayapura, maka sedikit ada gesekan pasti akan kacau, maka saya harap semua menahan diri,” kata Tokoh Adat Papua Yanto Eluay di Sentani, Jumat.
Menurutnya, Kabupaten Jayapura tetap harus dijaga kamtibmas-nya, mengingat pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten belum dilaksanakan.
“Kita harus mendukung pihak keamanan dan penyelenggara dalam menyukseskan Pemilu di Kabupaten Jayapura dengan menjaga Kamtibmas supaya tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Dia menjelaskan peristiwa penyerangan sekelompok anak muda di Waibu kepada pihak kepolisian karena tidak terima dibubarkan acara yang digelar sejak malam hingga pagi tidak boleh lagi terjadi.
“Kepala suku dan ondofolo harus membantu aparat keamanan dalam menenangkan masyarakatnya untuk tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum,” katanya.
Dia menambahkan peredaran minuman beralkohol juga harus menjadi atensi bagi pemerintah daerah maupun aparat kepolisian.
“Sesuai kesepakatan kita di Polres Jayapura sebelum Pemilu bahwa masyarakat yang mengonsumsi minuman beralkohol di jalan-jalan dan membahayakan masyarakat lain supaya ditindak tegas,” ujarnya.
Toloh Adat Papua Yanto Eluay juga sebagai Ondofolo (pemimpin adat) Kampung Sereh selalu mengingatkan masyarakatnya untuk menjaga Kamtibmas di wilayah hukum adatnya.
Yanto Eluay harap 139 kampung jaga situasi kamtibmas
Jumat, 1 Maret 2024 13:05 WIB