Manokwari,(Antara Papua Barat)-Kapal Republik Indonesia (KRI) bergiliran melakukan patroli pengawasan untuk mencegah sejumlah pelanggaran hukum di wilayah perairan laut Indonesia timur.
Komandan KRI Nala 363 Letkol Laut Rizky Prayudi di Manokwari, Senin mengatakan, perairan di wilayah timur saat ini relatif aman. Meskipun demikian pengamanan harus terus diperketat untuk mengungkap pelanggaran yang belum terungkap.
"Patroli rutin dilakukan, KRI silih berganti melintasi perairan wilayah timur. Saat ini giliran KRI Nala, berikutnya KRI lainya," kata Rizky.
Dia menjelaskan, wilayah timur merupakan area perlintasan kapal-kapal Asing jalu Australia-Jepang dan beberapa negara lain. Pengawasan harus lebih fokus agar tidak ada pencurian oleh nelayan asing.
Selain pencurian ikan, kata dia, kasus elegal fishing dan pelanggaran lain seperti ilegal loging pun harus terus diantisapasi, baik yang melibatkan warga negara asing maupun warga Indonesia sendiri.
"Penyelundupan barang tambang, barang-barang cargo dan jenis barang lain yang berbahaya pun bisa saja terjadi. Semua itu harus diantisipasi," ujarnya lagi.
Dari kasus yang sering ditemukan, pencurian ikan, pengeboman dan penggunaan alat yang tidak diizinkan seperti pukat hari mau pernah marak. Bukan tidak mungkin hal itu bisa terulang.
Rizky menambahkan, KRI Nala 363 buatan Belanda ini dilengkapi dengan perangakat yang cukup canggih. Baik alat serang, bertahan maupun teknologi untuk menangkap radar kapal asing.(*)