Saat membuka Sidang Majelis Daerah GBI Provinsi Papua Barat Daya di Kabupaten Sorong, Senin, Mosso menyebut tiga persoalan tersebut menjadi perhatian serius Pemkab Sorong saat ini.
Ia menyebut kasus stunting di Kabupaten Sorong saat ini masih cukup tinggi dengan persentase mencapai 23,8 persen dan angka kemiskinan ekstrem di posisi 12,9 persen.
"Melalui program Diakonia (pelayanan) gereja, kami berharap GBI sebagai mitra pemerintah mendukung dan membantu pembangunan dengan memantapkan sisi pelayanan kepada jemaat," ujar dia.
Menurut dia, tiga persoalan utama yang dihadapi Pemkab Sorong tersebut menuntut semua pihak untuk ikut berkontribusi mengatasinya, termasuk kalangan gereja setempat.
Pemkab Sorong terus memberikan dukungan penuh dalam pembangunan bidang keagamaan semua umat beragama, termasuk seluruh denominasi Kristen di wilayah itu.
"Pemerintah selalu hadir untuk memberikan bantuan dan dukungan melalui pembangunan gereja-gereja," ujarnya.
Ia mendukung arahan Ketua Umum DPP GBI dalam hal membangun kemandirian ekonomi jemaat sehingga masalah kemiskinan ekstrem, stunting, dan persoalan ekonomi lainnya bisa teratasi secepatnya.
"Saya berharap melalui sidang majelis gereja ini bisa mewujudkan jemaat yang sejahtera secara ekonomi tetapi juga kuat dalam iman," kata Mosso.
Untuk itu, ia berharap, jajaran GBI mengubah strategi layanan gereja dengan menyesuaikan dan melihat kondisi jemaat.
"Lihatlah kondisi jemaat kita, apa yang mereka butuhkan. Peran gereja sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan yang ada di kalangan jemaat," kata dia.