Ketua Timsel Anggota Bawaslu Papua Barat Mervin Arison Asmuruf di Manokwari, Rabu, mengatakan ada dua peserta tidak mengikuti tahapan seleksi computer assisted test (CAT) atau tes tertulis yang telah diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Region XIV Manokwari pada 22-23 Mei 2023.
Dengan demikian keduanya tidak dapat melanjutkan ke tahapan tes psikologi yang dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Papua Barat, karena hasil tes tertulis dan psikologi akan diakumulasikan.
"Sesuai ketentuan yang mengikuti tes tertulis akan lanjut ke tes psikologi," kata Mervin.
Ia menjelaskan hasil tes tertulis dan psikologi akan dikirim langsung oleh masing-masing pihak pelaksana (Polda Papua Barat dan BKN Regional Manokwari) ke Bawaslu RI di Jakarta.
Ia menekankan bahwa penilaian yang nantinya diberikan oleh timsel tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman dari Bawaslu RI.
Dari hasil penilaian itu, akan ditetapkan delapan calon dengan nilai tertinggi untuk mengikuti tes kesehatan dan wawancara pada 5-6 Juni 2023 guna memperoleh empat calon.
Selanjutnya, empat calon anggota Bawaslu Papua Barat diserahkan ke Bawaslu RI guna mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
"Bawaslu RI yang melaksanakan fit and proper test untuk dapat dua anggota Bawaslu Papua Barat," ujar Mervin.
Ia memastikan seluruh proses seleksi dilakukan secara profesional, akuntabel, dan transparan meski ada kebijakan keterwakilan perempuan 30 persen.
Artinya, perempuan yang lolos seleksi harus memiliki kompetensi dan kualifikasi nilai sesuai standar ketentuan dalam setiap tahapan.
"Calon anggota perempuan harus punya kapasitas. Karena penilaian itu secara objektif bukan subjektif," tegas dia.
Karo SDM Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Sugandi, menerangkan Mabes Polri dan Bawaslu RI telah melakukan kerja sama pelaksana tes psikologi bagi calon anggota Bawaslu tingkat provinsi.
Tes psikologi dibagi dalam tiga aspek yaitu aspek kecerdasan, kepribadian, dan kecermatan atau sikap kerja.
Ia menegaskan bahwa tes psikologi yang diselenggarakan Polri bersifat transparan dengan menggunakan sistem komputerisasi.
"Keseluruhan soal tes psikologi berasal dari Markas Besar Polri," tutur Sugandi.