PT Kimia Farma Apotek (KFA) yang merupakan anak perusahaan PT Bio Farma membuka 100 gerai apotek baru di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari di wilayah perkotaan hingga pegunungan Papua.
Direktur Utama Bio Farma Holding Honesti Basyir mengatakan dengan jumlah apotek lebih dari 1.200 gerai, termasuk 19 gerai di wilayah Papua, Kimia Farma memiliki jaringan apotek terluas di Indonesia. Menurutnya penambahan apotek itu menunjukkan potensi bisnis yang terus berkembang.
"Penambahan gerai ini seiring dengan target pendapatan di ritel farmasi," kata Honesti dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Pada tahun 2023, menurutnya tren bisnis kesehatan cukup potensial. Secara nasional, pertumbuhan bisnis itu bisa mencapai 6-8 persen.
Di tambah lagi, menurutnya penjualan produk kesehatan melalui marketplace atau e-commerce yang sedang melonjak mencapai 40 persen. Maka dari itu, menurutnya Kimia Farma juga kini sedang membidik pasar e-commerce.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan KFA tidak hanya menyediakan obat-obatan, melainkan juga produk-produk kecantikan, baby and child care, personal care, alat kesehatan, serta produk-produk kesehatan lain yang diminati oleh masyarakat.
Dia mengatakan ekspansi selanjutnya yang akan dilakukan KFA yakni merambah ke bisnis daring atau e-commerce. Langkah itu, kata dia, diwujudkan dengan menggandeng Tokopedia dan Livin’ SUKHA dari Bank Mandiri.
Menurutnya kerja sama itu dilakukan dalam rangka menggarap peluang pasar e-commerce di Indonesia yang secara potensi masih cukup besar.
"Kami tentu sangat senang dan antusias dapat berpartisipasi di dalamnya,” kata Agus Chandra.
Direktur Utama Bio Farma Holding Honesti Basyir mengatakan dengan jumlah apotek lebih dari 1.200 gerai, termasuk 19 gerai di wilayah Papua, Kimia Farma memiliki jaringan apotek terluas di Indonesia. Menurutnya penambahan apotek itu menunjukkan potensi bisnis yang terus berkembang.
"Penambahan gerai ini seiring dengan target pendapatan di ritel farmasi," kata Honesti dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Pada tahun 2023, menurutnya tren bisnis kesehatan cukup potensial. Secara nasional, pertumbuhan bisnis itu bisa mencapai 6-8 persen.
Di tambah lagi, menurutnya penjualan produk kesehatan melalui marketplace atau e-commerce yang sedang melonjak mencapai 40 persen. Maka dari itu, menurutnya Kimia Farma juga kini sedang membidik pasar e-commerce.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan KFA tidak hanya menyediakan obat-obatan, melainkan juga produk-produk kecantikan, baby and child care, personal care, alat kesehatan, serta produk-produk kesehatan lain yang diminati oleh masyarakat.
Dia mengatakan ekspansi selanjutnya yang akan dilakukan KFA yakni merambah ke bisnis daring atau e-commerce. Langkah itu, kata dia, diwujudkan dengan menggandeng Tokopedia dan Livin’ SUKHA dari Bank Mandiri.
Menurutnya kerja sama itu dilakukan dalam rangka menggarap peluang pasar e-commerce di Indonesia yang secara potensi masih cukup besar.
"Kami tentu sangat senang dan antusias dapat berpartisipasi di dalamnya,” kata Agus Chandra.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kimia Farma buka 100 apotek baru di perkotaan hingga pegunungan Papua