Wasior, (Antaranews Papua Barat) -Ratusan warga korban banjir dari Kampung Rado, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hingga Minggu (3/2) masih bertahan di lokasi pengungsian.
Warga Rado dievakuasi sementara ke gedung gereja setempat karena rumah mereka di kompleks hunian tetap (huntap) Kuras tergenang banjir akibat meluapnya kali atau sungai Kuras dan Mambonok pada Sabtu malam.
Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex, menyebutkan para pengungsi membutuhkan bahan makanan terutama beras dan air minum.
“Permintaan bapak desa dan masyarakat mungkin ada bantuan bahan makanan berupa beras dan alat berat untuk besok ke sini keruk kali," kata dia lagi.
Pada Sabtu malam tadi, sekitar pukul 21.30 WIT Wakil Bupati Paulus Indubri kemudian disusul Bupati Bernadus Imburi meninjau lokasi pengungsian di gereja Rado untuk melihat langsung kondisi warga.
Pada kesempatan itu Wabup Indubri juga menyerahkan bantuan bahan makanan berupa beras beras, mie instan dan air mineral untuk keperluan para korban banjir.
“Tadi malam, bapak wakil bupati imbau agar warga tidak pulang ke rumah dulu karena kondisi masih hujan dan hari ini akan diambil langkah cepat untuk keruk kali-kali,“ kata Alex.
Banjir melanda sejumlah wilayah di distrik Wasior pada Sabtu malam setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak sore hari. Selain merendam puluhan rumah warga di Rado, banjir juga menutupi ruas jalan dalam kota.
“Sejak tadi malam air sudah mulai surut tapi warga diimbau tetap waspada karena cuaca belum bersahabat,“ imbuh Alex.
Korban banjir Wasior masih bertahan dilokasi pengungsian
Minggu, 3 Februari 2019 10:48 WIB