Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat terus memacu penyerapan anggaran tahun 2022 agar bisa membangkitkan dan menggairahkan kembali ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk selama pandemi COVID-19 tahun 2020 hingga 2021.
Asisten I Bidang Perekonomian Setda Papua Barat Melkias Werinussa di Manokwari, Jumat, mengatakan hingga akhir Juni serapan APBD Papua Barat masih berada di angka 18 persen dari total APBD 2022 sebesar Rp6,7 triliun.
Kondisi itu dinilai cukup memprihatinkan mengingat tahun anggaran sudah berjalan sudah satu semester (enam bulan).
"Serapan anggaran itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Papua Barat karena sampai saat ini ekonomi Papua Barat masih didominasi oleh belanja APBD. Ini menjadi bahan evaluasi kita karena anggaran jika sudah terbelanjakan maka akan berputar di masyarakat," jelasnya.
Pemprov Papua Barat, katanya, menargetkan penyerapan anggaran hingga pertengahan Juli ini bisa terdongkrak hingga lebih dari 30 persen dari total nilai APBD 2022.
"Bapak Gubernur terus mendorong agar penyerapan anggaran kita dalam satu atau dua pekan ke depan bisa naik hingga 30 persen," kata Werinussa.
Meski serapan anggaran terus digenjot, namun Melkias mengingatkan semua pengelola anggaran agar tidak mengabaikan mekanisme pembelanjaan anggaran yang akuntabel.
Sebelum Paulus Waterpauw dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat, penyerapan anggaran 2022 di wilayah itu malah baru mencapai 13,9 persen dari total APBD 2022.
Papua Barat pacu penyerapan anggaran 2022
Jumat, 1 Juli 2022 17:43 WIB
Serapan anggaran itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Papua Barat karena sampai saat ini ekonomi Papua Barat masih didominasi oleh belanja APBD