Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di provinsi tersebut menangkal segala informasi hoaks seputar COVID-19.

Lakotani pada Rapat Kerja Bupati dan Wali Kota se-Papua Barat di Manokwari, Kamis, mengatakan masih ada sebagian kecil masyarakat di provinsi ini yang tidak mempercayai penyebaran COVID-19. Hal ini dinilai dapat menjadi salah satu kendala dalam penerapan protokol kesehatan.

"Dari penyampaian para bupati wali kota tadi seperti itu. Masih ada masyarakat kita yang berfikir bahwa COVID-19 ini tidak nyata sehingga mereka cenderung abai terhadap protokol kesehatan," ucap Lakotani.

Menurutnya, mereka merupakan orang-orang yang menjadi korban dari informasi hoaks atau bohong yang beredar melalui media sosial.

"Mereka harus tetap menjadi perhatian, harus sadarkan karena kalau mereka sakit akibat terpapar COVID-19 kita juga yang punya kewajiban merawat dan mengobati," sebut Lakotani lagi.

Menurut wakil gubernur pemerintah tidak boleh kalah dengan tindakan oknum penyebar berita hoaks. Dengan kemampuan dimiliki pemerintah daerah informasi bohong terkait COVID-19 harus ditangkal.

Ia berharap, edukasi tentang COVID-19 serta pencegahanya harus terus digalakkan di setiap daerah. Masyarakat membutuhkan informasi yang benar agar mereka bisa melindungi diri dari penyebaran virus tersebut.

"COVID-19 ini bukan rekayasa dan virus ini benar-benar ada. Sudah ribuan orang meninggal di Indonesia, termasuk saudara-saudara kita di Papua Barat, jadi mau bukti apalagi," kata Wagub.

Terkait penanganan COVID-19 di Papua Barat, menurut Lakotani, sejauh ini sudah jauh lebih bagus. Kinerja Satgas sudah berada pada jalur yang benar meski pun masih ada beberapa kelemahan yang harus diperbaiki.

"Hampir semua sudah on the track. Seperti Teluk Bintuni, upaya pengendalian yang dilakukan Satgas COVID-19 sudah sangat bagus termasuk daerah lain. Tinggal beberapa daerah yang masih memiliki keterbatasan tenaga, fasilitas dan alat kesehatan," katanya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020