Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diminta memberi perhatian serius terhadap kelengkapan fasilitas laboratorium Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Indonesia Timur, karena kondisinya masih cukup memprihatinkan.

Anggota Fraksi Golongan Karya DPRRI, Nur Ahmad pada kunjungan Komisi X di Manokwari, Senin, mengatakan, masih ada kesenjangan cukup signifikan antara Indonesia wilayah barat dan timur dalam hal kelengkapan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar SMA.

"Perlu program afirmasi yang ditempuh Kemendikbud. Rasanya memprihatinkan kalau melihat kondisi laboratorium SMA di sini, jauh jika  dibandingkan dengan Surabaya misalnya," kata Nur Ahmad usia meninjau kondisi sejumlah Laboratorium di SMA Negeri 2 Manokwari.

Ia mengutarakan, laboratorium merupakan fasilitas pendukung pendidikan bagi SMA. Meskipun urusan pendidikan SMA/SMK sudah dilimpahkan kepada pemerintah provinsi namun pusat diminta tetap memberi perhatian mengingat anggaran daerah terbatas.

"SMA 2 Manokwari ini statusnya negeri, gedungnya cukup megah namun laboratoriumnya terutama kimia, biologi dan fisika sangat memprihatinkan. Ini sekolah negeri apalagi sekolah swasta dan sekolah-sekolah di pedalaman sana," ujarnya lagi.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Manokwari, pihaknya akan segera menyampaikan hasilnya kepada Kemendikbud. Fasilitas peralatan dan bahan laboratorium di wilayah Papua dan Indobesia Timur secara umum harus diperkuat.

"Kalau seperti ini terus, kasian anak-anak Papua akan terus tertinggal dari daerah lain," sebutnya.

Dalam kunjungan Komisi X DPRRI di SMAN 2 Manokwari, Senin, terungkap peralatan laboratorium di sekolah tersebut masih sangat terbatas, termasuk bahan-bahan yang dibutuhkan. Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama.

Sekolah ini sudah memiliki fasilitas gedung yang cukup memadai, namun tidak didukung dengan peralatan untuk menunjang kegiatan pratikum siswa.(*)
    

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018