Realisasi penyaluran tahap pertama bantuan langsung tunai dari dana desa (BLT-DD) di Provinsi Papua Barat sudah mencapai Rp37,55 miliar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Papua Barat, Lince Idorway di Manokwari, Senin, mengutarakan berdasarkan laporan kabupaten, dari 1.742 kampung di provinsi ini, 1.230 di antaranya telah menyalurkan BLT dana desa.

"Masih sekitar 512 kampung yang belum menyalurkan. Dana yang sudah tersalur sebesar Rp37.558.200.000 untuk 37.839 KK (kepala keluarga)," ucap Idorway.

Menurut dia, bantuan dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat penyebaran virus corona baru 2019 (COVID-19). Sebagaimana instruksi pemerintah pusat, dana desa tahap 2 tahun 2020 dialihkan sebagai BLT untuk meringankan beban ekonomi masyarakat kampung di tengah pandemi.

"Penyaluran di tiga kabupaten yakni Kaimana, Tambrauw dan Manokwari Selatan sempat mengalami kendala, namun setelah kami cek kembali sudah dituntaskan," katanya lagi.

Berdasarkan daftar penyaluran BLT dana desa di Papua Barat, Kabupaten Sorong menerima sebesar Rp826.200.000, Manokwari Rp3.992.400.000, Fakfak Rp4.2020.400.000, Sorong Selatan Rp2.098.800.000, Raja Ampat Rp73.200.000, Teluk Bintuni 906 juta, Teluk Wondama Rp2.791.200.000, Maybrat Rp5.529.600.000 dan Pegunungan Arfak 17.138.400.000.

Pada program ini, setiap KK akan mendapatkan Rp600 ribu selama tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni hingga total menjadi Rp1,8 juta. Penyaluran BLT Dana Desa diberikan kepada penerima secara nontunai, juga boleh diserahkan secara tunai.

Untuk penyaluran BLT-DD tahap berikutnya, Papua Barat masih menunggu petunjuk pusat. Penyaluran tahap tahap kedua dilakukan untuk Juli, Agustus dan September dengan nilai Rp300.000/bulan.

Lince menjelaskan, BLT Dana Desa diberikan kepada warga miskin di kampung yang belum atau tidak terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Pendataan penerima BLT DD diserahkan kepada aparat kampung.

Pewarta: Toyiban

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020