Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Dalam setahun belakangan ini, Wasior, ibukota Kabupaten Teluk Wondama mengalami pertumbuhan pesat di sektor informal, menyusul pembangunan jalan utama dua ruas menggunakan media jalan yang membelah kota. Kios, rumah makan dan rumah toko (Ruko) yang baru dibangun atau dibuka, tampak berjejer di sepanjang jalan menuju pusat pemerintahan di Isei.

Salah seorang tokoh pemuda Teluk Wondama, Zafiludin, yang dimintai pendapat, di Manokwari, Sabtu mengatakan, pemerintah kabupaten harus mengantisipasi perkembangan sektor informal ini dengan menetapkan pemanfaatan tata ruang wilayah dengan baik, agar tidak memicu kekumuhan di kemudian hari.

"Saya lihat, dalam setahun belakangan ini terjadi perkembangan luar biasa di sektor informal. Kios, warung makan, ruko tumbuh subur. Ini fenomena bagus, namun juga harus ditata dengan baik pemanfaatan zona-zona wilayah yang ada, guna mendukung tata kota yang indah dan tertib,"kata mantan Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Teluk Wondama ini.

Dia mengatakan, fenomena pertumbuhan sektor informal ini biasa terjadi di semua kota berkembang. Artinya, Wasior sedang bertumbuh menjadi kota berkembang yang antara lain ditandai oleh munculnya ledakan pencari kerja, perdagangan skala kecil, pasar rakyat dan munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru.

Semua gejala ini, kata dia, sedang terjadi di Wasior. Pertumbuhan ini, juga mengikuti dan mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur seperti jalan. Jalan utama atau jalan negara yang membelah kota, sudah dihotmix, bahkan dibangun dua jalur dengan median.

Meskipun kota ini luluh lantak, lanjut Zafil, Wasior mulai pulih karena infrastruktur mulai berkembang menyusul investasi keperintisan pemerintah membangun berbagai fasilitas publik. Upaya memulihkan infrastruktur kota ini, dinilainya cukup berhasil sehingga Wasior mulai tampil sebagai kota berkembang.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018