Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus A Imburi mengajak seluruh masyarakat di daerah tersebut menjaga berbedaan dan keberagaman di daerah tersebut.
"Perayaan Imlek menjadi momentum untuk terus menghargai perbedaan dan menjaga keberagamaan yang ada di Teluk Wondama. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan karena perbedaan akan selalu ada dalam realitas kehidupan," kata Bupati pada perayaan Tahun Baru Imlek di daerah tersebut, Jumat.
Imburi mengutarakan, persaudaraan di daerah ini telah terjalin erat selama bertahun-tahun. Ia ingin keberagaman menjadi kekuatan dalam menopang berbagai aktivitas pembangunan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMT) Teluk Wondama Jerry Tan, pada kesempatan itu mengatakan, sejauh ini warga keturunan Tionghoa di Teluk Wondama tercatat sebanyak 135 KK atau sekitar 500 jiwa.
"Sebagian besar sudah hitachi alias hitam tapi China karena sudah merupakan campuran penduduk asli Teluk Wondama," ujar Jerry.
Perayaan Tahun Baru China atau Imlek 2018 di Teluk Wondama, di pusatkan di terminal Pelabuhan Wasior. Kegiatan berlangsung meriah dengan penampilan atraksi barongsai.
Ratusan warga datang menyaksikan kesenian asal Negeri Tirai Bambu yang pertama kali ditampilkan di Teluk Wondama. Pemain barongsai didatangkan dari Manokwari.
“Alatnya kita sudah punya, bantuan dari Jakarta tapi pemain yang belum ada. Makanya kita datangkan dari Manokwari. Rencananya kita akan latih anak-anak kita di sini supaya tahun-tahun berikut mereka yang main," kata Dan Go Marani, sesepuh warga keturunan Tionghoa di Teluk Wondama. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
"Perayaan Imlek menjadi momentum untuk terus menghargai perbedaan dan menjaga keberagamaan yang ada di Teluk Wondama. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan karena perbedaan akan selalu ada dalam realitas kehidupan," kata Bupati pada perayaan Tahun Baru Imlek di daerah tersebut, Jumat.
Imburi mengutarakan, persaudaraan di daerah ini telah terjalin erat selama bertahun-tahun. Ia ingin keberagaman menjadi kekuatan dalam menopang berbagai aktivitas pembangunan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMT) Teluk Wondama Jerry Tan, pada kesempatan itu mengatakan, sejauh ini warga keturunan Tionghoa di Teluk Wondama tercatat sebanyak 135 KK atau sekitar 500 jiwa.
"Sebagian besar sudah hitachi alias hitam tapi China karena sudah merupakan campuran penduduk asli Teluk Wondama," ujar Jerry.
Perayaan Tahun Baru China atau Imlek 2018 di Teluk Wondama, di pusatkan di terminal Pelabuhan Wasior. Kegiatan berlangsung meriah dengan penampilan atraksi barongsai.
Ratusan warga datang menyaksikan kesenian asal Negeri Tirai Bambu yang pertama kali ditampilkan di Teluk Wondama. Pemain barongsai didatangkan dari Manokwari.
“Alatnya kita sudah punya, bantuan dari Jakarta tapi pemain yang belum ada. Makanya kita datangkan dari Manokwari. Rencananya kita akan latih anak-anak kita di sini supaya tahun-tahun berikut mereka yang main," kata Dan Go Marani, sesepuh warga keturunan Tionghoa di Teluk Wondama. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018