Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, menurunkan alat berat guna pengerukan kali Anggris yang melintas persis Wasior, ibukota kabupaten sebagai langkah pencegahan banjir.
Upaya pencegahan tersebut dilakukan karena hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (6/3) yang mengakibatkan air naik hingga badan jembatan dan berpotensi meluap hingga rumah warga.
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi yang mengunjungi lokasi pengerukan kali Anggris pada Sabtu (7/3), mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah mencegah meluapnya Kali Anggris dengan melakukan pengerukan.
Dia mengatakan, dua unit alat berat telah melakukan pengerukan material di area Jembatan Kali Anggris. Pengerukan dilakukan untuk memperdalam kali yang mengalami pendangkalan akibat tumpukan sedimen sehingga air tidak meluap.
Menurut dia, pemerintah daerah tidak dapat hentikan banjir yang merupakan persoalan alam, tetapi dapat melakukan upaya pencegahan dengan pengerukan kali.
Bupati mengimbau agar warga Wasior, ibukota kabupaten Wondama dan sekitarnya waspada beberapa hari kedepan mengingat cuaca ekstrim dan potensi hujan lebat.
“Saya minta agar masyarakat teluk Wondama berdoa minta pertolongan Tuhan, serta berjaga-jaga terjadinya banjir," ujarnya.
Dikatakan, Pemkab telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membantu penataan sejumlah kali besar di Wasior dan sekitarnya yang selama ini menjadi pemicu banjir.
“Tadi saya sudah telepon Kepala Balai Sumber Daya Alam membicarakan penataan kali dan tanggapan beliau bahwa tahun ini kita akan dibantu," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Teluk Wondama, Agustinus Tangyong yang memberikan keterangan terpisah, mengakui bahwa Kementerian PUPR memberikan bantuan bagi Pemkab Wondama sebesar tujuh miliar tahun ini sebagai dana kedaruratan.
"Tidak hanya mendapat dana kedaruratan, tetapi Pemkab Wondama juga mendapat satu unit alat berat yang saat ini dalam pengiriman," tambah Agustinus.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020
Upaya pencegahan tersebut dilakukan karena hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (6/3) yang mengakibatkan air naik hingga badan jembatan dan berpotensi meluap hingga rumah warga.
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi yang mengunjungi lokasi pengerukan kali Anggris pada Sabtu (7/3), mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah mencegah meluapnya Kali Anggris dengan melakukan pengerukan.
Dia mengatakan, dua unit alat berat telah melakukan pengerukan material di area Jembatan Kali Anggris. Pengerukan dilakukan untuk memperdalam kali yang mengalami pendangkalan akibat tumpukan sedimen sehingga air tidak meluap.
Menurut dia, pemerintah daerah tidak dapat hentikan banjir yang merupakan persoalan alam, tetapi dapat melakukan upaya pencegahan dengan pengerukan kali.
Bupati mengimbau agar warga Wasior, ibukota kabupaten Wondama dan sekitarnya waspada beberapa hari kedepan mengingat cuaca ekstrim dan potensi hujan lebat.
“Saya minta agar masyarakat teluk Wondama berdoa minta pertolongan Tuhan, serta berjaga-jaga terjadinya banjir," ujarnya.
Dikatakan, Pemkab telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membantu penataan sejumlah kali besar di Wasior dan sekitarnya yang selama ini menjadi pemicu banjir.
“Tadi saya sudah telepon Kepala Balai Sumber Daya Alam membicarakan penataan kali dan tanggapan beliau bahwa tahun ini kita akan dibantu," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Teluk Wondama, Agustinus Tangyong yang memberikan keterangan terpisah, mengakui bahwa Kementerian PUPR memberikan bantuan bagi Pemkab Wondama sebesar tujuh miliar tahun ini sebagai dana kedaruratan.
"Tidak hanya mendapat dana kedaruratan, tetapi Pemkab Wondama juga mendapat satu unit alat berat yang saat ini dalam pengiriman," tambah Agustinus.
Editor : Ernes Broning Kakisina
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020