Peralatan untuk sistem peringatan dini banjir yang telah dipasang di beberapa sungai besar di kota Wasior, Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi lagi.

“Dulu pasca banjir bandang 2010 di beberapa kali sudah dipasang alat EWS (early warning system). Tapi peralatan itu sekarang sudah tidak berfungsi lagi karena rusak oleh banjir tetapi juga karena sengaja dirusak, “ ungkap Sekretaris BPBD Teluk Wondama Yance Pesurnai di Wasior, Kamis.

Peralatan tersebut sangat dibutuhkan mengingat Teluk Wondama terutama Wasior dan sekitarnya merupakan daerah rawan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat beberapa sungai besar seperti Anggris, Sanduai, Rado dan sungai Manggurai sudah dipasang alat pendeteksi banjir. Pemasangan sistem peringatan dini banjir dilakukan pascabanjir bandang dashyat yang menerjang kota Wasior pada 2010.

Yance menyebut kerusakan alat pendeteksi banjir terjadi lantaran kurangnya perawatan. Dia mengakui, perawatan terhadap peralatan sistem peringatan dini bencana itu jarang dilakukan karena kekurangan anggaran.

“Perawatan terakhir pada 2015,“ ucap Yance seraya menyebutkan untuk EWS gempa bumi, saat ini telah terpasang alat pencatat gempa yang merupakan bantuan dari BMKG.

Untuk gempa bumi, sudah dipasang alat pencatat gempa oleh BMKG yang berlokasi di dekat perumahan Pemda Manggurai.

Komisi C DPRD Teluk Wondama minta BPBD merencanakan kembali anggaran pengadaan peralatan sistem peringatan dini banjir termasuk anggaran perawatan.

“Diprogramkan lagi saja kemudian dimunculkan dalam Musrenbang 2020 nanti kami Komisi C akan mengawal itu karena alat itu penting sebab kita ini tinggal di daerah rawan banjir," ujar Edi Renmaur, anggota Komisi C dari Partai Hanura pada kesempatan terpisah.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020