Kunjungan kapal pesiar belum sepenuhnya membawa dampak yang baik bagi pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Raja Ampat yang selama ini menjaga kelestarian alam.

Salah contoh kecil adalah kunjungan kapal pesiar MV The World yang hanya berkontribusi Rp25.000.000 bagi pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Raja Ampat, M. Said Soltief di Waisai, Kamis, mengatakan bahwa kontribusi kapal MV The World bagi pemerintah daerah hanya Rp25.000.000.

Karena itu, kata dia, agar kunjungan kapal pesiar tersebut bermanfaat bagi Raja Ampat mereka harus melibatkan masyarakat lokal terutama pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) sebagai organisasi resmi pemandu wisata.

"Kami harapkan kapal pesiar MV The World libatkan HPI agar aktivitas wisatawan selama berada di kabupaten Raja Ampat berjalan dengan lancar," ujarnya.

Namun pada kenyataannya agen yang mengurus tour atau aktivitas wisatawan kapal tersebut di Raja Ampat tidak melibatkan pemandu wisata yang resmi dan berlisensi.

Sekertaris DPC HPI Raja Ampat, Maikel Sada saat dikonfirmasi mengatakan agen tour kapal pesiar tersebut tidak melibatkan satupun pemandu wisata HPI saat beraktivitas di Waisai.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati kaget mendengar kontribusi kapal pesiar terbesar yang masuk menikmati alam Raja Ampat yang begitu indah hanya Rp.25 juta.

"Saya belum dapat laporan jika kontribusi kapal pesiar MV The World kepada pemerintah daerah hanya Rp25.000.000. Tapi itulah kenyataan dan menjadi masalah karena regulasi pusat membatasi ruang gerak pemerintah daerah," ujarnya. 

Bupati berharap pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah agar mengatur semua hal tentang pariwisata dengan konsep berkelanjutan sehingga bermanfaat bagi masyarakat lokal hari ini maupun yang akan datang.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020