Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meminta seluruh masyarakat untuk menjaga hutan di wilayah itu melalui pengurangan kegiatan non produktif untuk keberlangsungan hutan demi masa depan anak cucu.
Hal ini disampaikan Gubernur pertama di provinsi ke-38 itu saat memberikan sambutan pada peringatan ke-42 Hari Bakti Rimbawan (HBR) 2025 di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Senin.
Menurut Gubernur, melalui momentum HBR 2025 itu seluruh elemen diingatkan bahwa hutan adalah aset berharga yang dititipkan Tuhan untuk generasi mendatang.
"Maka tugas kita bersama adalah bagaimana memastikan hutan kita tetap terjaga dari kegiatan-kegiatan non produktif," katanya.
Kendatipun, pemanfaatan kawasan yang telah diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi, tetapi harus memiliki kewajiban untuk tetap menjaga hutan itu dengan baik dengan menanam kembali pohon yang sudah ditebang.
"Karena kita di Papua ini kalau sekali ditebang, tidak tahu kapan lagi tumbuh kembali, berbeda dengan daerah Jawa pohonnya tumbuh sendiri," ujarnya.
Karena itu dia berharap supaya masyarakat tidak secara brutal memanfaatkan hutan, tetapi harus memiliki kemampuan untuk memilah hutan yang bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Apalagi kawasan yang ada air, gunung, kalau bisa dibiarkan supaya tetap hijau, kemudian pemanfaatan kawasan tetap dilakukan tetapi harus bertanggung jawab," ujarnya.
Dia mengatakan, HBR 2025 menjadi penting untuk mengingatkan setiap orang yang ada di Papua Barat Daya untuk menjaga hutan itu demi masa depan anak cucu.
"Supaya kita tidak memanfaatkan hutan hanya untuk kepentingan saat ini saja, tetap manfaatkan hutan secara bertanggung jawab," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Provinsi Papua Barat Daya menanam 100 bibit pohon di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, dalam rangka menyemarakkan Hari Bakti Rimbawan (HBR).*
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025