Sorong (ANTARA) - Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega menyatakan optimistis bahwa Gubernur Elisa Kambu dan Wakil Gubernur Ahmad Nausrau mampu membaw perubahan positif bagi Papua Barat Daya, provinsi termuda Indonesia yang baru diresmikan pada 9 Desember 2022.
Uskup Lega di Sorong, Kamis, mengatakan sangat mengenal sosok Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau.
Pengalaman hidup, karya serta kinerja dari kedua tokoh itu selama ini dinilai menjadi modal besar dalam menjalankan roda pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
"Terpilih menjadi Gubernur-Wagub pertama untuk Papua Barat Daya pasti ada kesulitan karena belum ada contoh sebelumnya. Tapi itu tidak masalah, mereka sudah sangat berpengalaman," kata Uskup kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Beberapa saat setelah tiba di Sorong, ibu kota Provinsi Papua Barat Daya, Gubernur Elisa Kambu dan Wagub Ahmad Nausrau berkesempatan mengunjungi Gereja Katedral Kristus Raja Sorong.
Uskup Lega menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kunjungan orang nomor satu dan nomor dua Provinsi Papua Barat Daya itu bersama keluarga ke Gereja Katedral Sorong.
"Mewakili umat Katolik Gereja Katedral Sorong dan Paroki Kristus Raja, saya merasa terhormat, berbangga dan berbesar hati atas kunjungan istimewa pada hari yang penuh bersejarah ini," ungkap Uskup Lega.
Apalagi kunjungan Gubernur-Wagub Papua Barat Daya ke Katedral Sorong bertepatan dengan pembukaan masa Pra-Paskah atau Rabu Abu, permulaan bagi umat Katolik memasuki masa puasa selama 40 hari."Ini tonggak yang amat istimewa bagi kami. Terima kasih banyak atas kepedulian dan perhatian dari bapak berdua," ujar Mgr Lega.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyebut terpilihnya dirinya dan Ahmad Nausrau sebagai gubernur dan wagub PBD semata-mata karena dukungan penuh dari masyarakat, termasuk umat Katolik dan keluarga besar Gereja Katedral Sorong.
"Itulah sebabnya maka kami berdua sepakat untuk meluangkan kesempatan yang pertama datang ke tempat ini, sebelum kami menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya," tutur Elisa Kambu.
Mantan Bupati Asmat dua periode itu berkomitmen untuk menjadi gubernur bagi seluruh rakyat PBD.
"Menjadi gubernur bukan untuk satu golongan tertentu tetapi hadir untuk seluruh lapisan masyarakat Papua Barat Daya. Provinsi ini milik kita bersama. Kehadiran saya dan Ahmad untuk semua orang. Tidak ada yang mayoritas, tidak ada yang minoritas serta tidak ada yang kelas satu, kelas dua dan kelas tiga, semua sama," ucap Elisa.